Santri ini minta Jakarta dipimpin gubernur ber-akhlakul karimah
Merdeka.com - Suasana politik di Jakarta kian panas menyambut Pilgub DKI 2017 mendatang. Berbagai kalangan seperti pengamat polisi mulai memberikan analisanya termasuk kalangan santri.
Seperti yang diungkapkan Syafiq Alie'elha, seorang santri. Menurutnya, Jakarta merupakan kota metropolitan yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama. Hampir semua orang dari berbagai wilayah di Indonesia ada di Jakarta.
"Sebagai kota metropolitan yang multi etnik, agama dan suku tidak mudah mempersatukan Jakarta. Dari sisi seperti santri misalnya, itu tidak bisa karena akan saling bertentangan," kata Syafiq dalam diskusi publik bertajuk 'Santri Bicara Pilkada DKI' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (24/8).
Kata Syafiq, kriteria pemimpin bagi kaum santri hanyalah yang bisa memberikan kemaslahatan orang banyak.
"Keinginan santri terhadap pilkada itu enggak sulit, pemimpin itu tugasnya harus ikut kemaslahatan. Kalau sudah gitu, ya dia sudah sesuai dengan konteks santri. Nah dari situ kita bisa lihat siapa yang menjalankan itu," tutur Syafiq.
Syafiq menyebut sudah mendengar nama-nama yang bakal calon gubernur seperti petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Wali Kota Surabaya Tri Risma, dan pengusaha Sandiaga Uno. Namun dari sekian banyak nama-nama yang muncul dia belum bisa menilai mana yang paling memberikan kemaslahatan bagi warga Jakarta.
"Dari itu kita bisa lihat siapa yang bekerja untuk kemaslahatan umatnya. Tapi di Indonesia tak pernah lepas dari identitas politik. Yaitu selalu berkaitan dengan sentimental agama ataupun suku," ujarnya.
Buktinya, kata Syafiq, di era media sosial saat ini banyak orang saling mencaci maki hanya karena mendukung salah satu calon. Pemimpin harus punya sikap santun dan akhlakul karimah.
"Nah buat santri itu harusnya memilih calon yang dia punya kultur santun, akhlakul karimah," tutup Syafiq.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir
Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaRespons Santai Jokowi saat Kubu 01 dan 03 Bakal Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024
Keberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca SelengkapnyaJawaban Santai Cak Imin Dapat Salam dari Jokowi
Pesan Jokowi untuk Cak Imin itu sebelumnya dititipkan lewat dua kader PKB yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya