Merdeka.com - Cawapres Sandiaga Uno berdialog dengan masyarakat Desa Mlowokarangtalun, Pulokulon Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/). Salah seorang petani bernama Nurdin curhat kepada Sandiaga soal kondisi petani yang memprihatinkan. Salah satunya akibat kebijakan impor yang membuat petani sengsara.

"Saya minta sekali Pak, kalau terpilih nanti jangan seperti pemerintahan sekarang. Petani sedang panen kok malah impor. Kita, petani mati kutu. Jangan sampai impor besar-besaran. Dulu saya bisa bisa beli motor cash, sekarang kasih sangu anak sekolah saja susah. Ini beneran. Kalau ada yang menyangkal suruh temui Nurdin pak. Kita ini seperti kayak syair lagu dangdut, hidup segan, mati tidak mau," papar Nurdin.

Sandiaga berjanji tidak membuat petani sengsara jika terpilih menjadi pemimpin negara bersama Prabowo Subianto.

"Sampaikan, Prabowo Sandi fokus pada ekonomi. Harga-harga pangan yang terjangkau stabil dan penciptaan serta penyediaan lapangan kerja. Prabowo jadi presiden, bapak-bapak sejahtera, emak-emak bahagia, petani makmur, anak muda sukses," tutup Sandi.

Sandiaga meminta para warga mengingat janji pemimpin saat berkampanye. Pada kesempatan itu, Sandi juga memberikan buku visi misi pada perwakilan desa. Dia ingin masyarakat memahami tujuan kepemimpinan Prabowo-Sandi ke depan.

"Kami Insya Allah tidak akan melakukan impor saat petani panen. Ini merupakan komitmen Prabowo Sandiaga. Seorang pemimpin Itu dilihat dari kemampuannya merealisasikan janji-janjinya di masa kampanye. Kami tidak akan membuat petani mati kutu. Justru akan memberdayakannya. Prabowo Sandi terpilih, petani makmur," janji Sandi.