Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Prabowo 'dikeroyok' jenderal mantan DKP

Saat Prabowo 'dikeroyok' jenderal mantan DKP Prabowo dipecat. ©wordpress.com

Merdeka.com - Jelang pelaksanaan pilpres 2014, konstelasi politik kian memanas. Seluruh isu yang cenderung menjadi kampanye negatif digelontorkan untuk menjatuhkan para calon.

Salah satunya adalah kasus penculikan aktivis dan HAM. Belum lama ini, publik ramai membicarakan surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisi rekomendasi pemberhentian Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran.

Hal itu lantas menuai polemik. Kubu Prabowo tak terima surat yang menurut mereka bersifat rahasia negara itu disebarkan kepada publik melalui media sosial. Kubu Prabowo menduga ada pihak yang sengaja membocorkan surat DKP itu. 

Meski tak mau menunjuk siapa pelaku penyebaran, kubu Prabowo menyatakan dokumen tersebut hanya ada di brankas Panglima ABRI saat itu yakni Jenderal Wiranto .

"Jadi kalau kemarin itu beredar satu dokumen seolah-olah dokumen Dewan Kehormatan Perwira (DKP), itu adalah rahasia negara. Berarti ada yang membocorkan rahasia negara. Kita berharap juga institusi TNI mengusut siapa yang membocorkan dokumen-dokumen, karena itu hanya ada di brankas Panglima ABRI, ketika itu dalam hal ini adalah Pak Wiranto . Jadi itu adalah suatu tindak pidana, membocorkan rahasia negara," kata Waketum Gerindra sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo - Hatta , Fadli Zon di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin (9/6).

Seperti diketahui, DKP beranggotakan sejumlah jenderal yakni; Ketua Jenderal Subagyo HS, Wakil Ketua Jenderal Fachrul Razi, Sekretaris Letjen Djamari Chaniago. Kemudian Letnan Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono , Letjen Yusuf Kartanegara, Letjen Agum Gumelar dan Letjen Ari J Kumaat.

Saat ini, beberapa di antara jenderal tersebut tergabung dalam tim sukses pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Mereka antara lain; Jenderal (Purn) Wiranto , Jenderal (Purn) Subagyo HS, Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Sementara, Jenderal (Purn) Agum Gumelar telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi - JK . Mereka pun ramai-ramai membeberkan soal peristiwa 16 tahun lalu ini.

Jenderal (Purn) Fachrul Razi angkat bicara soal polemik beredarnya surat DKP itu. Menurutnya, dari aspek kehormatan perwira Prabowo memang memiliki banyak kesalahan.

Tak hanya itu, dia juga menceritakan sejumlah pertimbangan yang diambil DKP sebelum memutuskan merekomendasikan pemberhentian Prabowo. Menurutnya, Prabowo tidak disiplin dalam sejumlah hal.

"Beberapa kasus lainnya, misalnya dia sering tidak ada di tempat. Kita tanya kemana dia, dia ada di sebuah negara tertentu, dan ini sangat-sangat tidak disiplin dan membahayakan. Apalagi terakhir pada saat dia melakukan penculikan itu. Terus terang saja, penculikan pada saat itu, kami hanya fokus pada yang diculik yang sudah kembali. Kami tidak sedikit pun menyentuh yang hilang. Dari hasil itu saja kami anggap dia sudah sangat pantas untuk dipecat. Tapi kami sepakat untuk tidak menggunakan kata pemecatan," katanya dalam sebuah program wawancara di MetroTV, Selasa (11/6) malam.

Hal itu diamini oleh Jenderal (Purn) Agum Gumelar . Ia mengaku saat masih menjabat sebagai Danjen Kopassus kerap ditegur oleh Kasad atas sikap indisipliner Prabowo.

"Saya sendiri waktu itu jadi komandan, Danjen Kopassus, saya kena tegur sama Kasad. 'Itu tuh Prabowo kalau keluar lapor nggak sama kamu?' Gitu kan, ya saya lindungi lah, saya bilang, 'Lapor pak, mana berani dia nggak lapor'."

"Terus habis itu dia saya panggil, 'Wo lu mau pergi kemana sih wo? Pergi deh, tapi lu kalo mau pergi lapor dong biar gua tau lu di mana' nah itu repotnya begitu lah (tidak disiplin), kira-kira begitu," katanya.

Tak mau tinggal diam, mantan Wakasad Letjen TNI Purnawirawan Suryo Prabowo yang masuk dalam tim sukses Prabowo-Hatta, langsung bereaksi. Ia justru mempertanyakan tanggung jawab atasan Prabowo dalam kasus penculikan.

"Mengapa Jenderal Feisal Tanjung, Jenderal Wiranto , Jenderal Subagyo HS dan Jenderal Fachrul Razi yang merupakan atasan Langsung Letjen Prabowo kok seluruhnya melarikan diri dari tanggung jawab?" katanya dalam siara pers yang diterima merdeka.com, Selasa (10/6).

Menurut Suryo, Prabowo sudah bersikap ksatria dengan bertanggung jawab pada sidang Dewan Kehormatan Perwira (DKP) atas kesalahan yang dilakukan anak buahnya.

"Bahkan dengan keji dalam DKP mereka menyampaikan 11 tuduhan, di antaranya adalah Prabowo telah menyalahgunakan wewenang dan pelanggaran prosedur, seperti pengabaian sistem operasi, dan disiplin hukum di lingkungan ABRI. Kemudian lebih dari itu sekarang ini mereka menyebarkan fitnah, bahwa Prabowo dipecat karena telah melakukan pelanggaran HAM berat terkait dengan tuduhan sebagai dalang peristiwa kerusuhan Mei 1998. Apa-apaan Jenderal seperti ini? Ini kan contoh tidak baik buat junior mereka di TNI karena mengajarkan untuk jadi pengecut dan penakut," bebernya.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Walau Sering Diejek, Tapi Rakyat Cinta Saya

Prabowo: Walau Sering Diejek, Tapi Rakyat Cinta Saya

"Semakin mereka ngejek saya semakin rakyat cinta sama saya. Saya sangat terharu lihat anak-anak Indonesia," kata Prabowo

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas

Prabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas

Prabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kami Dapat Laporan Ada Rencana untuk Rusak Surat Suara Pemilu 2024

Prabowo: Kami Dapat Laporan Ada Rencana untuk Rusak Surat Suara Pemilu 2024

Prabowo mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024 untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif

Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif

Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Prabowo ke Pihak yang Tidak Memilihnya: Kami Presiden-Wapres, Akan Bekerja untuk Seluruh Rakyat

Prabowo ke Pihak yang Tidak Memilihnya: Kami Presiden-Wapres, Akan Bekerja untuk Seluruh Rakyat

Prabowo bakal membuktikan kerjanya kepada para pihak yang tidak memilihnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.

Baca Selengkapnya