Saat Partai Ummat Tegaskan Usung Politik Identitas & Anies Baswedan Pilih Kenyataan
Merdeka.com - Partai Ummat secara gamblang menyebut mengusung politik identitas. Hal itu dinilai sebagai upaya yang beradab melawan narasi politik kosong.
"Partai Ummat secara khusus akan melawan dengan cara yang beradab dan elegan narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu politik identitas. Kita akan secara lantang mengatakan 'Ya, kami Partai Ummat dan kami politik identitas'," kata Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi saat membuka rapat kerja nasional Partai Ummat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (13/2).
Sementara itu, Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat Ansufri Idrus Sambo mengatakan konteks politik identitas yang diusung Partai Ummat merupakan landasan perjuangan dalam Islam yang Rahmatan Lil Alamani.
"Maksud Islam di sini adalah landasan vertikal, pertanggungjawaban perjuangan kita ini bukan kepada manusia, tetapi kepada Allah. Dan nilai Islam yang mengikat, perjuangan kita, nilainya. Tapi rahmat yang mana? Manfaatnya buat semua orang. Supaya ada rujukannya, jadi nilainya itu ada rujukannya. Selama ini kan rujukannya bebas nilai, nah ada rujukannya, yakni Quran dan Sunnah. Jadi tidak bisa sekarang begitu, besok begitu, lusa begitu. Jadi bukan tergantung persepsi orang," bebernya.
Di tempat yang sama, bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmady terkait politik identitas yang saat ini marak diperbincangkan publik. Anies menyebut, dirinya akan menjawab dengan menunjukkan sebuah kenyataan bukan pernyataan.
Dia mencontohkan, saat Pilkada DKI 2017, politik identitas sangat melekat pada dirinya. Namun, dia tak menghiraukannya. Anies membuktikan dengan kinerjanya selama 5 tahun menjadi Gubernur Jakarta.
"Saya pakai pengalaman saja, ketika Pilkada 2017 di Jakarta semua label itu ditempelkan. Tetapi saya sampaikan kami tidak akan menjawab itu semua dengan lisan, karena seluruh pelabelan itu untuk menciptakan persepsi," kata Anies, dalam acara Rapar Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2).
"Saya pilih cara tunjukkan kenyataan, bukan pernyataan. Saya sudah berjalan 5 tahun apakah ada bukti bahwa yang ditudingkan menemukan pembuktiannya," sambungnya.
Dia pun menyebut tak perlu adu argumen untuk membuktikan atas tuduhan politik identitas. Karena, menunjukan kenyataan dalam kinerja akan memberikan efek lebih kuat.
"Jadi kita tidak perlu bertanding pernyataan, kita tunjukkan kenyataan. Karena kenyataan akan memiliki efek persepsi yang lebih kuat dari pernyataan. Ketika berjuang membawa narasi keadilan, maka identitas apapun menginginkan hadirnya rasa keadilan. Dengan begitu tidak masuk jebakan pernyataan," imbuh Anies.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
Kampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.
Baca SelengkapnyaApa Itu Politik Identitas? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Politik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Ingatkan Anak Muda Jangan Terlena Politik Indentitas Janjikan 'Tiket Surga'
Arief menilai, pendekatan kampanye riang gembira lebih efektif daripada kampanye politik identitas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaResmi Dukung Anies-Cak Imin, Ini Pesan Jusuf Kalla untuk Peserta Pilpres 2024
JK menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ungkap Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun
Anies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN: Hubungan Anies dan Jusuf Kalla Melintasi Zaman dan Kepentingan Politik
Juru Bicara Anies Baswedan, Billy David Nerotumilena mengatakan, hubungan antara Jusuf Kalla dan Anies Baswedan memang sudah terbangun sejak lama.
Baca Selengkapnya