Ruhut: SBY sudah kantongi nama pengganti Anas
Merdeka.com - Majelis Tinggi Partai Demokrat belum memutuskan siapa yang menjabat sebagai ketua umum partai pasca mundurnya Anas Urbaningrum setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Hambalang oleh KPK.
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta agar publik bersabar menunggu siapa sebenarnya orang yang dipilih untuk menggantikan Anas. Dia yakin, pilihan majelis tinggi adalah yang terbaik untuk partai.
"Aku mohon kawan-kawan bersabar pasti ada yang terbaik untuk memimpin partai ini. Tunggu arahan majelis tinggi," jelas Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/02).
Ruhut mengklaim Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono, sudah mengantongi beberapa nama calon yang akan dijadikan ketua umum.
Namun, Ruhut menegaskan, hal ini belum bisa disampaikan karena partai harus melakukan konsolidasi terlebih dahulu dari tingkat DPC, DPD hingga DPP Partai Demokrat.
"Sudah, Pak SBY saya yakin sudah mengantongi beberapa nama. Tapi yang terpenting adalah kita lakukan konsolidasi dahulu ke daerah-daerah," imbuhnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hermawi menyatakan pertemuan kali ini tidak ada agenda deklarasi cawapres untuk Anies.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, perjuangan ketiganya untuk mewujudkan perubahan di Indonesia tidak akan sia-sia.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaAnies meminta Hakim MK untuk mengoreksi dugaan kecurangan selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnya