Ruhut: Jangan biasakan kasih jebakan Batman ke kepala negara
Merdeka.com - Setelah melakukan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR dan pidato Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2016 beserta Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat lalu, Presiden Joko Widodo seharusnya membubuhkan tanda tangan di sebuah prasasti yang bertuliskan 'Pencanangan Penataan Kawasan Parlemen'.
Dalam prasasti tersebut, Jokowi akan membubuhkan tanda tangannya bersama dengan Ketua DPR Setya Novanto. Namun rencana penandatanganan itu batal dilakukan. Padahal, lewat tanda tangan Jokowi tersebut akan menjadi sebuah momen penting bagi DPR sebagai tanda dimulainya pembangunan 7 proyek DPR.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku salut dengan Jokowi yang enggan membubuhkan tanda tangannya itu. Sebab, hal tersebut menjadi sinyal bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak menyetujui wakil rakyat memiliki gedung baru.
"Kalau mau demikian baik-baiklah dengan pemerintah, jangan galak-galak sama Presiden. Setahuku tanda tangan prasasti setelah gedungnya selesai," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/8).
"Jangan biasakan kasih jebakan batman ke kepala negara, dan saya bangga ke Jokowi dia waspada, aku jadi bangga kemarin milih dia (saat Pilpres 2014). Yang malu ya akhirnya kita (DPR) yang malu," lanjut Ruhut.
Anggota Komisi III DPR ini mengakui memang pihaknya membutuhkan gedung yang baru. Sebab, saat ini seluruh anggota DPR membutuhkan ruangan yang lebih besar sebagai tempat staf ahli bekerja. Namun, dia pasrah, apabila nantinya Jokowi benar-benar tidak merestui pembangunan7 proyek DPR tersebut.
"Kalau aku DPR namanya wakil rakyat, kasih gedung terima kasih, pasang tenda juga terima kasih, jangan gara-gara gedung kita jadi bloon," tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang juga ketua tim tujuh proyek DPR menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo bukan membatalkan membubuhkan tandatangan di Prasasti Pencanangan Penataan Kawasan Parlemen. Dia mengaku Jokowi terlebih dahulu ingin agar 7 proyek DPR rampung dibangun terlebih dahulu sebelum menandatangani prasasti yang terletak di depan Museum baru DPR itu.
"Ada permintaan dari Pak Jokowi, karena di mana-mana kan beliau ingin supaya satu proyek itu nampak dan clear dulu, baru ada proses ke mana arahnya kita bicarakan. Kita akan bicarakan belakangan dengan beliau," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bicara RUU Perampasan Aset: Kunci Ada di DPR!
Jokowi menegaskan pemerintah telah mendesak agar RUU tersebut segera diketok di DPR
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Gubernur DKI Jakarta Dipilih Rakyat
Jokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan 15 Ruas Jalan di Sulteng yang Habiskan Anggaran Rp330 Miliar
Jokowi mengatakan, 15 ruas jalan yang diperbaiki dan dibangun tersebar di 9 kabupaten/kota di Sulteng.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dua BUMN Dapat Proyek Rp8,5 Triliun di Filipina
Presiden Jokowi mengungkapkan dua BUMN Indonesia, berhasil mendapatkan proyek senilai Rp8,5 triliun dari pemerintah Filipina.
Baca SelengkapnyaJokowi Cek Perbaikan Jalanan Rusak Viral Kawasan Wisata Jeglongan Seribu Jawa Tengah
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Rp1,3 triliun dari total anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki sekitar 40 ruas jalan di Jateng
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya