Merdeka.com - Sejumlah anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR awalnya mendukung Pilkada lewat DPRD. Namun DPP Partai Demokrat sudah menyatakan bahwa partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mendukung Pilkada langsung.

Menanggapi hal itu, Jubir Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sudah berulang kali mengingatkan kepada koleganya di fraksi untuk tidak terburu-buru mengambil sikap. Sebab, kata dia, Demokrat baru akan bersikap ketika SBY sebagai ketua umum telah berbicara.

"Ojo kesusu, jangan mendahului, matahari hanya satu Pak SBY. Enggak usah menari di atas gendang orang lain, jangan kaburkan, kami bukan Koalisi Merah Putih," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9).

Menurut dia, koleganya yang mendukung Pilkada lewat DPRD masih terbawa kubu Prabowo-Hatta. Padahal, lanjut dia, Demokrat bukan koalisi merah putih.

"Kawan-kawan, mereka ini kan masih terkesan di kubu Prabowo-Hatta. Yang menangkan Jokowi, dan Ruhut ada di sana, sudahlah apalagi," kata dia.

Dia meyakini Fraksi Demokrat akan menurut dan memilih Pilkada langsung sesuai arahan DPP. Ruhut menjamin, anggota Fraksi Demokrat di DPR tidak akan melenceng saat voting pengambilan keputusan RUU Pilkada akhir September nanti.

"Siapa sih fraksi itu kalau tidak ada DPP," tuntas Ruhut.

Panja RUU Pilkada hanya menyisakan dua opsi yang bakal dibawa ke paripurna, yaitu pemilihan kepala daerah langsung atau lewat DPRD. Hal ini diyakini akan diputuskan melalui mekanisme voting di paripurna DPR 25 September nanti.

Fraksi Demokrat, PDIP, PKB dan Hanura sudah mengambil sikap dukung Pilkada langsung. Sementara Fraksi Golkar, PKS, PAN, PPP, Gerindra mendukung Pilkada lewat DPRD.

Jika diestimasi, maka kubu pendukung Pilkada langsung bakal menang saat voting di paripurna nanti. Kecuali, jika banyak anggota Fraksi Demokrat yang tak hadir atau absen dalam paripurna nanti, peluang voting dimenangkan kubu Pilkada lewat DPRD masih terbuka.