'Rhoma mendekati konstituen PKB, belum tentu kita usung'
Merdeka.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga saat ini belum memutuskan secara resmi figur yang akan diusung sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014. PKB tegas membantah akan mengusung si Raja Dangdut Rhoma Irama.
"DPP PKB tidak dalam posisi memasarkan capres tertentu. Yang terjadi, capres itu (Rhoma Irama) mendekati konstituen PKB, tapi belum tentu diusung PKB," kata Ketua DPP PKB Marwan Ja'far, Kamis (25/7).
Terkait nama Rhoma Irama yang santer diberitakan sebagai capres PKB, menurut Marwan, hanya sebatas wacana, dan statusnya baru bakal calon presiden. "Hanya sebatas wacana bacapres, bukan capres," katanya.
Menurut Marwan, PKB baru akan memutuskan calon presiden dan wakilnya dalam Musyawarah Pimpinan Nasional pascapemilu legislatif 2014. Saat ini PKB masih berkonsentrasi menghadapi pemilihan umum legislatif.
"PKB belum menentukan capres yang akan diusung secara organisatoris," kata Marwan Ja'far. Demikian dilansir dari Antara.
Marwan mengatakan, PKB dalam menentukan capres selain berdasarkan hasil Muspimnas, juga berkonsultasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta para kiai sepuh.
"Patokan penentuan capres dan cawapres nantinya ditentukan dengan tingkat elektabilitas, bukan hanya berdasarkan popularitas," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Marwan, partainya masih membuka kesempatan kepada semua pihak, tokoh nasional yang hendak mencalonkan diri melalui PKB.
"Kita beri kesempatan melakukan komunikasi politik baik secara internal ataupun eksternal," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Temui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024
Kebijakan diputuskan sesuai dengan aspirasi publik.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaNamanya Disebut di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan mengomentari soal namanya ikut diseret-seret dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaMenggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnya