Rahmat Yasin dan 26 DPW PPP tetap ngotot gelar MLB jatuhkan SDA
Merdeka.com - Gonjang-ganjing dan memanasnya internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum reda dan masih berlanjut. Selain Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, 26 DPW PPP lainnya tetap ngotot menghendaki sanksi dan mosi tidak percaya kepada ketua umum partainya, Suryadharma Ali lantaran turut serta dalam kampanye Partai Gerindra beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi mengatakan Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk menentukan nasib Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum masih bisa dilakukan. DPW-DPW tetap menghendaki Suryadharma Ali diberikan sanksi dan hal itu bukan isapan jempol biasa.
"Soal Muktamar Luar Biasa, dapat diajukan oleh 2/3 DPW seluruh Indonesia. Kita ada 33 DPW, sekarang 27 DPW di belakang saya. Sekarang mosi tidak percaya," ujar Emron kepada wartawan di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (15/4).
Menurut Emron, tahap selanjutnya DPW-DPW menghendaki digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB).
Emron menegaskan, sanksi tegas harus diberikan pada Suryadharma Ali lantaran telah melanggar keputusan Mukernas 1 di Kediri, Mukernas II di Bandung dan Instruksi DPP PPP No 11 tahun 2013.
"Jelas apa yang dilakukan SDA pelanggaran mendasar keputusan partai dan pelanggaran pada prinsip perjuangan partai," tegasnya.
Senada dengan Emron, Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin tetap ngotot agar usulan DPW-DPW ditindaklanjuti sampai pengurus DPP PPP.
"Kalau mosi tak percaya tidak ditindaklanjuti dan tidak disikapi kita kembali mendesak MLB," ujar Rahmat.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaDigugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Yasin Ungkap Penyebab PPP tak Lolos ke Senayan, Ternyata Ini Masalahnya
Gus Yasin berharap hasil Pemilu 2024 tersebut harusnya dijadikan bahan musahabah bagi elite partainya yang duduk di struktur kepengurusan DPP.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Batalkan KJP Plus 492 Peserta Gara-Gara Berbuat Mesum hingga Tawuran
Terdapat larangan yang wajib dipatuhi oleh penerima KJP Plus, seperti larangan membawa senjata tajam dan terlibat tindakan asusila.
Baca SelengkapnyaGeram Relawan Ganjar Dianiaya Prajurit, PDIP: Panglima TNI Jangan Anggap Sepele, Ini Langgar HAM
Ahmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka Politik Uang, Ini Respons Caleg DPR RI dari Partai Demokrat
Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Syarifuddin Dg Punna buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca Selengkapnya