Merdeka.com - Gagal memenuhi syarat mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 melalui jalur independen oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Eggi Sudjana-M Sihat kembali mendatangi Kantor KPU Jawa Timur di Jalan Tenggilis Surabaya, Rabu (15/5) siang.

Eggi-Sihat yang menggunakan tagline: Beres (Bersama Eggi-Sihat) itu, datang ke Kantor KPU Jawa Timur bersama rombongan barongsai, badut dan Reog Ponorogo. Selain ingin memperbaiki prasyarat peserta Pilgub Jawa Timur yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS), mereka juga melayangkan protes ke KPU Jawa Timur.

Dari hasil penelitian KPU Jawa Timur, bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur via perseorangan itu menyerahkan 1,2 juta dukungan. Dan dari sejumlah kartu tanda penduduk (KTP) yang diserahkan Eggi-Sihat dan diteliti KPU kabupaten/kota se-Jawa Timur, total sekitar 1.122.458 dukungan. Tapi yang memenuhi syarat hanya 239.920 dukungan, sedang yang 882.548 dukungan dinyatakan TMS alias bodong oleh KPU.

Sehingga, untuk bisa kembali mengikuti Pilgub Jawa Timur via independent, Eggi-Sihat harus memperbarui KTP bodong tersebut dengan menyerahkan dua kali lipat jumlah KTP yang dinyatakan bodong tersebut.

"Kami memberi waktu hingga tanggal 23 Juni mendatang kepada pasangan Eggi-Sihat untuk menyerahkan KTP yang baru. Ada sekitar 800 ribu lebih KTP yang TMS dan harus diganti dua kali lipatnya, yaitu sekitar 1,6 juta lebih," kata Ketua KPU Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad usai menemui pasangan Eggi-Sihat yang melayangkan protes ke KPU Jawa Timur.

Sementara Eggi Sudjana yang datang bersama rombongannya ke KPU Jawa Timur mengatakan, kesalahan itu, bukan kesalahan dia dan timnya. KTP yang dinyatakan bodong oleh KPU, kata Eggi, hanya beberapa saja tidak sampai ratusan ribu, sehingga 1,2 KTP yang diserahkan ke KPU pada 11 April lalu itu, masih mencukupi sebagai prasyarat minimal dukungan, yaitu sekitar 1.118.097 KTP.

"Begitu juga materai sebagai bukti dukungan Eggi-Sihat, hanya karena tidak terkena tanda tangan, terus oleh KPU dicopot materainya, lalu dipasang lagi. Tapi ya percuma, wong dukungan itu dinyatakan tidak sah oleh KPU, jadi ini bukan kesalahan kami, tapi kesalahan dari KPU sendiri," protes Eggi di hadapan pendukungnya dan beberapa anggota KPU Jawa Timur.

Pun begitu dengan kesalahan nama pasangan Eggi, yaitu Edy Prasetyo bukan M Sihat, pengacara Bupati Garut Aceng Fikri ini juga memprotes KPU. "Saat mendaftar dan menyerahkan dukungan, KPU kan tahu kalau saya datang dan mendaftar bersama Pak Sihat. Memang, nama Edy Prasetyo sempat mau saya ajak, tapi pilihan saya jatuh pada M Sihat. Kalau ini dipersoalkan, ya bukan kesalahan dari tim kami," katanya mengeluh.

Meski begitu, Eggi-Sihat juga berjanji akan memenuhi dan memperbarui KTP yang dinyatakan TMS oleh KPU. "Kami mendaftar bukan dari uang APBD, melain dari kantong sendiri. Untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik, dan demi tegaknya demokrasi, kami akan memenuhi kekeliruan KTP itu pada batas waktunya nanti," tandas Eggi.