Projo siap jadi parpol, Eva sebut Jokowi masih butuh dukungan PDIP
Merdeka.com - Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari merasa yakin jika wacana Ormas Pro Jokowi atau Projo jadi parpol tidak akan membuat Presiden Jokowi pindah haluan dari PDIP. Apalagi, dalam menjalankan pemerintahannya kini, Jokowi masih membutuhkan dukungan PDIP.
Eva menjelaskan, sampai saat ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan manuver Projo yang ingin jadi partai politik. Sebab, Projo merupakan pendukung Jokowi di luar parlemen. Sementara presiden butuh dukungan politik di parlemen.
"Projo pendukung Jokowi tapi di luar parlemen. Jokowi butuh dukungan parlemen dan untuk itu akan mempertahankan PDIP," kata Eva kepada merdeka.com, Selasa (3/2).
Mantan anggota Komisi III DPR ini menambahkan, tidak ada untung sama sekali jika Jokowi pindah haluan dan bercerai dengan PDIP. Oleh sebab itu, dia merasa tak khawatir dengan manuver Projo saat ini yang ingin menjadi partai politik.
"Tidak ada untungnya bagi Jokowi dan PDIP apabila tercerai. Projo bukan faktor saat ini, karena ormas. Realitasnya, lima tahun ke depan PDIP dan Jokowi saling membutuhkan," tegas dia.
Isu tidak harmonisnya Jokowi dengan PDIP mencuat. Sebuah sumber di internal PDIP pun membenarkan jika ada pihak yang menghalangi komunikasi antara PDIP dan Jokowi di Istana. Mereka disebut sebagai 'Trio Macan' yang terdiri dari Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Meneg BUMN Rini Semarno dan Seskab Andi Widjajanto.
Namun Eva merasa wacana Projo menjadi parpol tidak ada kaitannya dengan manuver 'Trio Macan' di Istana. Oleh karena itu, pihaknya tak khawatir dengan wacana Projo. "Enggak ada kaitannya. Projo bukan parpol dan tidak ada kaitannya dengan Trio Macan," imbuhnya.
Sebelumnya, Projo mengaku sudah siap jika memang harus pindah status dari Ormas menjadi partai politik. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Massa Pro Jokowi (Projo) Solo, Sugeng Setyadi mengatakan, organisasi yang dipimpinnya siap berubah menjadi partai politik apabila dikehendaki. Hanya saja, perubahan bentuk tersebut harus seizin dari Dewan Pembina Projo, Presiden Joko Widodo.
Projo akan tetap konsisten dalam mendukung Jokowi hingga akhir masa jabatannya habis, kata Sugeng Setyadi di sela-sela pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Solo di Joglo Sriwedari, Solo, Minggu dikutip dari Antara.
"Ya kami siap untuk mendukung Pak Jokowi hingga 2019. Kalau memang Pak Jokowi menginginkan ada perubahan ke Parpol, kami siap juga tidak ada masalah," kata Sugeng.
Dia mengatakan, baginya apapun keputusan yang diambil Projo, harus dikomunikasikan dengan mantan Wali Kota Surakarta itu. Termasuk adanya instruksi dari pimpinan pusat untuk melakukan rekrutmen dan pembekalan bagi pengurus Projo hingga tingkat PAC atau kecamatan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca Selengkapnya