Prabowo: Jangan jual harga diri atau menyerah pada uang
Merdeka.com - Calon Presiden Prabowo Subianto hari ini mengunggah video di halaman Facebook miliknya. Dalam video berjudul 'Pesan Video 25 Juli 2014' tersebut, Prabowo mengatakan, dalam hidup seseorang harus memiliki pilihan.
"Saya katakan, ada kalanya dalam hidup kita harus memilih. Pilihan yang sulit, apakah kita memilih kebenaran atau kita merestui ketidakbenaran," kata Prabowo dalam video yang diunggah Jumat (25/7).
Dalam video yang berdurasi hampir 14 menit itu, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan, masyarakat Indonesia harus membela keutuhan bangsa.
"Apakah kita berdiri tegak untuk membela keutuhan bangsa kemandirian bangsa dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi."
Menurutnya, bangsa Indonesia jangan sampai menjual harga diri dan kepribadian dan menyerah kepada uang.
"Atau kita menyerah kepada uang, kita menjual nilai-nilai kita. Kita menjual diri kita. Kita menjual kepribadian kita. Kita menjual harga diri kita."
Pilihan ini, lanjutnya merupakan pilihan yang sulit. Menurutnya, pilihan ini juga pernah dihadapi pendahulu bangsa. Saat ingin menyatakan kemerdekaan dari penjajah, pemimpin bangsa diharuskan mempertaruhkan nyawa.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaMenang Sengketa Pilpres di MK, Prabowo: Kita Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain itu, buruh tidak seharusnya mendapatkan upah murah. Dan Prabowo akan memperjuangkannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo lalu menyinggung politik uang yang rawan terjadi di masa pemilu.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati agar melandasi setiap langkahnya dengan mengutamakan kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnya