Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin merasa prihatin dengan terpecahnya bangsa karena beda jagoan di Pilpres 2014. Salah satu cara untuk kembali mempersatukan bangsa menurut dia adalah kedua kubu Prabowo dan Jokowi saling bertemu.

Din mengaku sudah mengirim pesan singkat kepada kedua kubu untuk saling bertemu dan bersilaturahmi. Namun imbauan itu belum dibalas oleh kedua belah pihak.

"Ada baiknya tentukan kenegarawanan tadi kalau seandainya 2 pasangan capres kalau bisa bertemu, bersilaturahim. Saya sudah mengirim sms ke kedua pasangan, mendorong untuk dilakukan silaturahim, apalagi bulan suci Ramadan ini, selain akan dapat pahala juga dapat berkah, tapi saya belum dapat jawaban," ujar Din dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/7).

Dia berharap gesekan keras yang terjadi di pilpres selama ini bisa selesai setelah KPU mengumumkan siapa pemenang yang akan menjadi presiden dan wakil presiden. Sebelum hal itu terjadi, dia ingin Prabowo dan Jokowi bertemu untuk meredam potensi konflik di kalangan bawah.

"Saya berharap bisa terjadi silaturahim ini saya kira ini lama sekali kita tunggu menghitung ini, saya terus terang capres Jokowi yang berprakarsai untuk datang bersilaturahim (ke Muhammadiyah), pada hari Jumat itu langsung menerima isyarat ke hubungan nomor 1 (Prabowo) untuk sekiranya kalau mau bersilaturahim silakan," kata Din.

Hal ini dilakukan guna menghindari perpecahan yang terjadi setelah pilpres. Sebab dia merasa bangsa ini sudah terbelah saat kampanye maupun setelah pencoblosan berlangsung.

"Ini adalah keinginan kita untuk bisa bangsa ini terhindar dari musibah perpecahan, kalau sampai terjadi perpecahan, kita kurang dewasa sebenarnya untuk 5 tahun ke depan, tapi menimbulkan luka bukan hanya 5 tahun boleh juga 10,11 bahkan 15 tahun, ini kerugian besar bagi bangsa ini," pungkasnya.