PPP kubu Romi desak MKD usut tuntas Setya Novanto Cs bertemu Trump
Merdeka.com - Sekretaris Fraksi PPP kubu Romahurmuziy, Arwani Thomafi menyerahkan sepenuhnya wewenang ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk mengusut tuntas apakah ada dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang datang ke kampanye bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Adapun, dia juga mendesak MKD untuk mengusut perihal pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump yang diketahui difasilitasi oleh Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
"Ya sebaiknya diselesaikan ke lembaga yang berwenang biar nggak jadi bahan diskusi publik. Agar DPR dapat segera bekerja dengan baik. Masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan," kata Arwani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9).
Anggota Komisi II DPR ini juga sepakat dengan berbagai pihak bahwa pertemuan pimpinan DPR dengan raja judi Amerika itu memang tidak pantas dilakukan. Apalagi, kata dia, pimpinan DPR hanya menemui satu bakal calon Presiden Amerika Serikat.
"Kalau hanya ketemu satu bakal calon saja memang menimbulkan kontroversi. Tetapi persoalannya ada di MKD. MKD akan melihat sejauh mana peran atau kehadiran pimpinan DPR itu apakah melanggar kode etik atau tidak," tukasnya.
Seperti diketahui, bahwa pertemuan antara Setya, Fadli dan Donald Trump difasilitasi oleh Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo. Donald Trump dan Hary Tanoe memang bakal mengembangkan sebuah bisnis di Bali.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya yang mengungkap fakta itu. Menurut dia, pertemuan itu bukan peristiwa yang mesti dipersoalkan.
"Ya, Donald Trump itu kan mempunyai mitra. Mitranya di sini Pak Hary Tanoe. Bagi saya tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting kita bisa bertemu dengan seorang tokoh," kata Tantowi yang juga ikut dalam rombongan ke Amerika.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaPPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaPlt Ketum Mardiono Gelar Istigosah Hingga Malam Pencoblosan: Menjaga Suara Umat Diamanahkan ke PPP
Muhamad Mardiono telah melakukan konsolidasi pemenangan, bertemu dan menyerap aspirasi jutaan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPPP Gelar Rapat, Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Pilpres
Rapat yang digelar di Kantor DPP PPP itu untuk membahas hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif 2024.
Baca SelengkapnyaKetum PBNU: Tidak Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi
Gus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaPuji Penampilan Gibran saat Debat Cawapres, TKN Makin Yakin Menang Satu Putaran
Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Ahmad Muzani optimistis pasangan calon presiden nomor urut 2 itu bisa menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya