PPP: Kalau Pak Sandiaga Mau Gabung Pamit dengan Pak Prabowo
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak ingin ikut campur keputusan Sandiaga Uno untuk pindah partai. Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi mengatakan, PPP menghormati fatsun politik bahwa saat ini Sandiaga masih menjadi kader Gerindra.
Maka, PPP menyerahkan sepenuhnya kepada Sandiaga untuk meminta izin kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Ya apakah ada komunikasi dengan pak Prabowo, ya itu urusan pak Sandi dengan pak Prabowo. Karena kita tidak pernah ada urusan dengan pak Prabowo," ujarnya kepada wartawan, dikutip Kamis (23/3).
"Kalau pak Sandi mau gabung ke PPP ya pamitnya dengan pak Prabowo," imbuhnya.
Di luar persoalan itu, politikus yang akrab disapa Awiek ini mengakui memang ada komunikasi antara Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dengan Prabowo. Tetapi pembicaraan tidak sebatas soal Sandiaga saja.
"Kalau sekadar komunikasi informal di antara Ketua Umum ya sering dilakukan, tetapi tidak hanya khusus untuk membahas tentang hal itu. Karena sama-sama di koalisi pemerintahan, tentu pak Prabowo dengan Pak Mardiono sering ketemu dalam berbagai kesempatan, tetapi kan tidak hanya untuk itu," ujarnya.
Awiek kembali menegaskan, PPP tidak berurusan dengan Gerindra terkait kepindahan Sandiaga. Jadi tidaknya rencana itu sepenuhnya menjadi urusan Sandiaga dan Gerindra.
"Sekali lagi, kalau kaitannya dengan izin dari pak Prabowo semisal pak Sandi mau gabung dengan PPP, itu urusannya pak Sandi dengan Gerindra," kata wakil ketua Baleg DPR RI ini.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak akan menghalangi Sandiaga Uno jika akan keluar dari partai. Aturan tersebut berlaku juga untuk seluruh kader partai berlambang burung garuda itu.
"Nah apa yang disampaikan Pak Habiburokhman itu menyambung juga dengan apa yang disampaikan Pak Prabowo, bahwa kalau ada yang mau kemudian pindah ke tempat lain ya kita juga tidak ada, sesuai dengan ketentuan dan mekanisme nggak ada kita halang-halangi juga," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (20/3).
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Temui PPP, Ini Kata Hasto PDIP
Gerindra menyebut, Prabowo akan menemui PPP usai bertemu Ketum NasDem Surya Paloh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Senyum Lebar Maruarar Sirait Dampingi Prabowo Setelah 3 Hari Keluar dari PDIP
Pria yang akrab disapa Ara itu terlihat mengenakan pakaian berwarna putih, sama seperti Prabowo.
Baca SelengkapnyaSandiaga Soal Peluang Merapat ke Prabowo: Sebagai yang Kalah Kita Jangan Berandai-andai
Sandiaga menerangkan PPP tahu diri, melihat perolehan suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Beri Arahan Prabowo Bertemu dengan Lawan Politik
Prabowo sudah menyampaikan akan menjalankan politik yang merangkul seluruh pihak seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaGerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif
Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaSoal PPP Bergabung ke Prabowo-Gibran, Sandiaga: Kita Sangat Terhormat Jika Diajak
Mengingat PPP saat ini mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya