Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Potensi konflik pemilu DPD lebih besar ketimbang Pilpres 2014'

'Potensi konflik pemilu DPD lebih besar ketimbang Pilpres 2014' Pemilu Baduy Luar. Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Tahun depan, pemilu besar bakal digelar. Masyarakat akan disuguhkan pemilu secara langsung untuk memilih wakilnya di DPR, DPD dan Presiden periode 2014-2019.

Dalam pesta lima tahunan itu, diprediksi bakal memanas dan berpotensi menimbulkan konflik. Pemilu DPD dinilai sebagai pemilu yang paling besar menimbulkan konflik.

Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Thamrin Tamagola mengatakan, pihaknya tak melihat adanya potensi konflik yang terjadi dalam pemilu presiden dan pemilu legislatif. Menurutnya, potensi paling besar justru bakal terjadi dalam pemilu DPD.

"Saya enggak melihat konflik di pilpres dan di pileg, tapi saya lihat justru ada potensi konflik di pemilihan DPD. Ini warning, karena di tiap provinsi punya potensi," jelas Thamrin saat menghadiri diskusi mingguan di DPD, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (7/6).

Dia menjelaskan, dalam pilpres potensi konflik akan kecil karena tidak langsung mempengaruhi masyarakat daerah. Bahkan menurutnya, masyarakat tidak terlalu peduli dengan Pemilu Presiden.

"Kenapa pilpres enggak bakal menimbulkan konflik horizontal dan vertikal, karena posisinya yang tinggi di awang-awang, enggak terlalu langsung mempengaruhi, apalagi bagi pedesaan mereka bilang itu emang gue pikirin," tegas dia.

Dia menuturkan, masyarakat daerah tidak terlalu peduli dengan pilpres. Sebab, hanya ramai di tingkat nasional.

"Terpilih enggak terpilih capresnya, ada presiden enggak ada presiden, enggak berpengaruh dari emosional pemilih, itu (pilpres) hanya gaung di tingkat nasional," tegas dia.

Selanjutnya, dia menambahkan, dalam pemilihan wakil daerah atau DPD, justru berpotensi konflik yang besar. Karena, pemilihan mengatasnamakan wakil daerah. Terlebih lagi, setiap daerah memiliki basis massa calon tertentu.

"Pemilihan DPD berpotensi konflik signifikan karena mengatasnamakan wakil dari daerah, dalam setiap daerah itu ada wilayah basis dari satu tokoh tertentu, yang biasanya mapan, dan sudah lama sekali. Biasanya ada loyalis," tegas dia.

Dia memprediksi, potensi gesekan paling besar terjadi di Indonesia bagian Timur. Karena, ada ikatan emosional antara calon satu dengan yang lain.

"Potensi konflik terutama di Indonesia bagian timur, punya pemicu, pemilihan DPD ini bisa meledakkan lagi konflik yang sudah terkubur, ada ikatan emosional satu calon dengan lainnya," katanya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
PDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional

PDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional

PDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.

Baca Selengkapnya
Naik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya

Naik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya

Kenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sekjen PDIP Bandingkan Perbedaan Mencolok Blusukan Ganjar dan Prabowo

Sekjen PDIP Bandingkan Perbedaan Mencolok Blusukan Ganjar dan Prabowo

Jika Ganjar melakukan blusukan masyarakat berbondong-bondong hadir

Baca Selengkapnya
Guru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres

Guru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres

Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.

Baca Selengkapnya
PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka  Sedang Tak Baik-Baik Saja

PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Pilpres, PDIP Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra dan Golkar pada Pilkada 2024

Beda dengan Pilpres, PDIP Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra dan Golkar pada Pilkada 2024

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya