Pontang-pantingnya Jokowi cari teman koalisi baru
Merdeka.com - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) jauh-jauh hari sudah mengingatkan Presiden terpilih Joko Widodo ( Jokowi ) untuk tidak tinggal diam. Jokowi harus mencari teman koalisi baru agar kuat di Parlemen.
PKB punya alasan kuat. Jika ingin pemerintahan Jokowi berjalan efektif, mencari teman koalisi baru tidak bisa ditawar lagi. "Mau tidak mau Jokowi harus memiliki 50 plus satu di Parlemen," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding di Gedung DPR , Jakarta, Senin (18/8) kemarin.
Dia menjelaskan, PKB meminta adanya kepastian politik di Parlemen. Karena itu, lanjut dia, Jokowi harus menarik partai lagi di koalisi Jokowi-JK. "Apapun caranya akan diarahkan ke sana kalau kami mau ada kepastian politik, itu hal yang harus dilakukan," imbuhnya.
Karding mengungkapkan, dari fakta yang ada, pemerintah baru akan efektif jika bisa mengamankan Parlemen. Dengan begitu, pemerintahan akan berjalan efektif. "Dari teori dan fakta yang ada harus 50+1, harus ada yang ditarik," ujarnya.
Sementara Jokowi mengaku setelah pelaksanaan pilpres dirinya sudah bergerilya mencari teman koalisi. Namun, hal itu tidak mudah. Belum ada partai yang merapat.
"Sudah berproses, tapi belum sepakat. Gimana dong? Yang penting syaratnya tanpa syarat," ujar Jokowi .
Jokowi mengakui, dengan tambahan kekuatan di Parlemen akan mempermudah persetujuan program-program dan kebijakan pemerintah ke depan. Sebab program dan kebijakan dapat dikerjakan setelah mendapatkan persetujuan dari DPR .
"Ya lebih mempercepat proses-proses persetujuan di dewan (DPR RI)," ujarnya.
Dia mengatakan, sudah bertemu dengan beberapa partai politik untuk penjajakan kerja sama. Hingga kini belum diperoleh kata sepakat antara dua belah pihak. Yang pasti syarat koalisinya tak berubah sejak awal, yakni tanpa syarat.
Di Parlemen, partai pendukung Jokowi - JK hanya mengantongi 207 kursi. Partai yang menjadi mitra Jokowi adalah PDIP, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Hanura.
Perolehan kursi pendukung Jokowi ini masih kalah jauh menghadapi Koalisi Merah Putih. Pendukung Prabowo - Hatta itu mencapai 292 kursi. Partai-partai yang tergabung dalam koalisi Merah Putih adalah Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, PKS dan PAN. Jika ada mekanisme voting, koalisi Jokowi-JK pasti kalah.
Apalagi setelah adanya amandemen Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Mekanisme penunjukan ketua DPR tidak lagi menjadi hak partai pemenang pemilu. Namun pemilihan ketua DPR melalui mekanisme voting atau pemilihan suara terbanyak. Sehingga setiap fraksi berhak mengajukan nama untuk menjadi ketua DPR.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah
Kemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnya