Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politikus PPP: Bupati Bogor tersangka, kok yang lain enggak?

Politikus PPP: Bupati Bogor tersangka, kok yang lain enggak? Surat suara Pilgub Jabar. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Fraksi PPP Ahmad Yani menilai penetapan Bupati Bogor Rachmat Yasin sebagai tersangka dalam kasus kampanye ilegal dalam Pilgub Jawa Barat sangat tidak adil dan bernuansa politis.

"Kalau Rachmat Yasin tersangka kenapa yang lain tidak, ini pasti politis," cetus Yani saat dihubungi wartawan, Kamis, (14/3).

Menurut Anggota Komisi III itu, Rachmat telah berangkat untuk berkampanye dengan mengantongi izin, sehingga tidak sepatutnya dipermasalahkan. "Dia ada izin dong untuk kampanye sedangkan yang lain, yang tidak izin, kok hanya PPP yang dipersoalkan," ujarnya.

Sehingga, menurut Yani, hal tersebut sangat berlebihan dan bisa dianggap sebagai salah satu bentuk penjegalan terhadap Rachmat. Mengingat Rachmat akan maju kembali dalam pilkada Bogor. "Ini terlalu berlebihan, bisa sebagai penjegalannya," katanya.

Yani menambahkan, sebagai upaya perlawanan, PPP telah membentuk suatu tim kuasa hukum bagi Rachmat, untuk menuntaskan apa motif di balik penetapan tersangka Rachmat tersebut.

"Ini motif di balik itu, karena di samping itu, dia juga Ketua DPW PPP, yang mengusung Aher," tandasnya.

Diketahui, Polres Depok telah resmi menetapkan Bupati Bogor Rachmat Yasin dalam kasus kampanye ilegal saat pilkada Jawa Barat.

Kapolres Kota Depok Kombes Pol Achmad Kartiko mengatakan, Bupati Bogor Rachmat Yasin telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana pelanggaran Pemilu pada Pilkada Jawa Barat 2013.

"Penegak Hukum Terpadu (Gakumdu) telah memeriksa para saksi dan alat bukti. Hasilnya sudah memenuhi unsur tindak pidana Pemilu," kata Kartiko di Mapolres Depok, kemarin.

Kartiko menambahkan, Rachmat telah ditetapkan tersangka sejak Senin 11 Maret lalu. Dia diperiksa di Markas Polresta Depok atas laporan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor.

Rachmat diduga melakukan pelanggaran Pemilu dengan melakukan kampanye ilegal di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Semua berkas pemeriksaan sudah lengkap dan telah dilimpahkan ke Kejari Bogor. Dia diancam pidana penjara maksimal 6 bulan dan denda paling sedikit Rp 600 ribu dan maksimal Rp 6 juta.

Namun uniknya, perlakuan berbeda terjadi dalam kasus pilkada Jawa Barat yang melibatkan Marzuki Alie. Politikus senior asal Demokrat ini juga pernah melakukan kampanye pada saat menjadi juru kampanye pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana di Sawangan, Depok.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat menjadi juru kampanye pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki saat berkampanye di Kampung Lio, Depok.

Keduanya baik Marzuki dan Jokowi sama sekali tidak dipermasalahkan oleh Polres Depok. Ketika dikonfirmasi soal keistimewaan ini, Achmad Kartiko berkelit, dirinya hanya melakukan tindakan ketika ada pelaporan dari masyarakat.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Buka Penjaringan Bakal Cabup Jember, Ada Peluang Berkoalisi dengan Gerindra
PDIP Buka Penjaringan Bakal Cabup Jember, Ada Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

DPC PDIP Jember telah membentuk Tim Penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Penerimaan PPPK Segera Dibuka, Pemkab Bogor Usulkan 2.235 Formasi
Penerimaan PPPK Segera Dibuka, Pemkab Bogor Usulkan 2.235 Formasi

Pemerintah Kabupaten Bogor mengusulkan 2.235 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Nyoblos di Hambalang Bogor, Anies di Lebak Bulus dan Ganjar di Semarang
Prabowo Nyoblos di Hambalang Bogor, Anies di Lebak Bulus dan Ganjar di Semarang

Sama seperti Pilpres 2019 silam, Prabowo menunaikan hak suaranya di TPS Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Senyum Lebar Maruarar Sirait Dampingi Prabowo Setelah 3 Hari Keluar dari PDIP
Senyum Lebar Maruarar Sirait Dampingi Prabowo Setelah 3 Hari Keluar dari PDIP

Pria yang akrab disapa Ara itu terlihat mengenakan pakaian berwarna putih, sama seperti Prabowo.

Baca Selengkapnya
Gibran Tak Masalah Tidak Lagi jadi Bagian Dari PDIP: Dipecat Nggak Apa-Apa
Gibran Tak Masalah Tidak Lagi jadi Bagian Dari PDIP: Dipecat Nggak Apa-Apa

Gibran menambahkan, seusai penetapan pemenang Pilpres oleh KPU pada Rabu besok, dirinya tetap memprioritaskan untuk tugas-tugas sebagai kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan

PDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.

Baca Selengkapnya
Bocoran Partai Baru Maruarar Sirait usai Cabut dari PDIP: Parpol Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran
Bocoran Partai Baru Maruarar Sirait usai Cabut dari PDIP: Parpol Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran

Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid memberikan bocoran partai baru Maruarar Sirait setelah cabut dari PDIP.

Baca Selengkapnya
Politikus Golkar Sosialisasikan Program Prabowo-Gibran di Cileungsi
Politikus Golkar Sosialisasikan Program Prabowo-Gibran di Cileungsi

Program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran dalam visi misinya mampu menyejahterakan masyarakat Bogor.

Baca Selengkapnya
Soal Partai Baru Gabung Koalisi Prabowo, Golkar Bocorkan Komunikasi dengan NasDem dan PKB
Soal Partai Baru Gabung Koalisi Prabowo, Golkar Bocorkan Komunikasi dengan NasDem dan PKB

Baru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya