Politikus PDIP: Hemat energi ala SBY cuma lelucon
Merdeka.com - Politikus PDIP Dewi Aryani mengkritik pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal program penghematan energi nasional. Menurut anggota Komisi VII DPR itu perjuangan hemat energi ala SBY bak sebuah lelucon.
"Tidak serius dan tidak mencerminkan kebijakan komprehensif sektor energi. Kalau pidato hanya berupa pengumuman hemat kenapa harus presiden? terlalu teknis dan tidak menyeluruh," kata Dewi siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Rabu, (31/5).
Dewi menegaskan, sebagai Ketua Umum DEN (Dewan Energi Nasional), SBY harusnya fokus kepada pembenahan Kebijakan Energi Nasional. Perlu diingat bahwa sektor energi tidak melulu soal BBM tetapi menyeluruh dari berbagai sumber energi itu sendiri.
"Berbagai determinan penting harus masuk dalam fokus pembahasan misalnya transportasi, industri, sosial politik (lifestyle), lingkungan hidup, dan lain-lain," jelas Dewi.
"Karenanya seharusnya pemerintah segera mengkaji penting dan urgensi sektor energi harus menjadi 'leading sector' berbagai kebijakan pembangunan. Agar berkelanjutan, konstitusional dan benar-benar membawa kesejahteraan rakyat," lanjutnya.
Kandidat doktor kebijakan energi Universitas Indonesia ini menambahkan, dalam dokumen negara, Bapenas menyebutkan sektor energi menjadi fokus nomer delapan. Artinya, energi belum dianggap sebagai 'driven force' amat disayangkan.
"Pemerintah berhentilah berwacana dan jangan hanya mengurusi soal pencitraan . Lakukan segera revolusi kebijakan sektor energi. Program penghematan penggunaan BBM hanya menjadi salah satu parsial sektor energi yang bersifat jangka pendek. Sebagai state atau negara tentunya pemikiran berbagai jangkauan waktu yang harus menjadi fokus, yaitu jangka pendek,menengah dan panjang," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaTerapkan Strategi Ini, PHE Temukan 1,4 Miliar Barel Setara Minyak Sepanjang 2023
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaDi Forum CERAWeek, Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda Untuk Penuhi Energi Nasional
Nicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaHasto Ungkap Ada Upaya Anggaran Setiap Kementerian Dipotong 5 Persen Demi Elektoral
Anggaran tersebut dipotong guna memenuhi kebutuhan penyediaan Bansos.
Baca Selengkapnya