Politikus Golkar Protes BNPB: Mal Dibiarkan Buka, Masjid Dikunci
Merdeka.com - Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis memprotes perbedaan kebijakan yang diterapkan pemerintah, dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama pandemi Covid-19. Kebijakan larangan berkumpul, ujar dia, sepertinya tidak berlaku di pusat-pusat perbelanjaan.
"Di kota Padang sangat luar biasa sekarang. Beberapa hari ini viral Pak. Video di IKEA parkir saja susah. Saking banyaknya orang di IKEA di mal penuh," kata dia dalam rapat bersama Sestama dan Pejabat Eselon I BNPB, Selasa (12/5).
Sementara di tempat lain masyarakat dilarang berkumpul. Terkait hal ini dia mempertanyakan larangan kepada masyarakat untuk berkumpul di rumah ibadah. "Sementara di masjid tetap dikunci. Ada apa?" protesnya.
"Di mall bapak biarkan di tempat keramaian yang lain dibiarkan nah kami di masjid, ditutup.. Kemarin rapat dengan Kementerian Agama, kami sampaikan supaya koordinasi dengan BNPB terhadap konteks yang seperti ini. Kalau memang tidak boleh nggak apa-apa. Sementara mall bapak buka. coba datang ke IKEA. Penuh," imbuhnya.
Dia juga mengkritik dan membantah klaim BNPB bahwa alat pelindung diri (APD) telah tersedia dan tercukupi kebutuhannya. Sebab faktanya, masih saja ada rumah sakit yang mengeluh kekurangan APD.
"Rumah sakit rumah sakit itu pun masih menjerit kepada kami untuk APD itu makanya dengan tebal muka saya beranikan diri untuk meminta (APD kepada BNPB) buat kami secara pribadi buat apa sama kita. Kita 2,5 bulan di lockdown rumah. tapi untuk kepentingan rakyat kita coba meminta," urainya.
Anggota Timwas Covid-19 DPR RI ini pun meminta BNPB menyampaikan secara terbuka soal ketersediaan APD. Jangan sampai BNPB justru memberikan harapan kepada pihak rumah sakit bahwa APD tersedia.
"Berdasarkan informasi dari Pak Doni menyampaikan masih ada ratusan ribu APD. Saya memberanikan minta berdasarkan data yang ada di daerah. Tapi seperti apa yang saya minta itu untuk kepentingan pribadi saya bukan untuk rakyat. Jadi saya sedih juga. Nggak apa-apa lah dengan kemampuan ekonomi kita, kita kumpulkan kita menyumbang apa adanya," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota
Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Deretan Potret BCL Dengan Penampilan Anggun, Tampil Syari, dan Mengenakan Cadar Saat Mengunjungi Masjid Nabawi
Momen BCL kenakan hijab dan cadar saat di Masjid Nabawi bikin netizen gagal fokus.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaTegas & Lugas, Jenderal Bintang Tiga Blak-blakan Bicara Netralitas Polri di Pemilu 2024
Fadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Kagum Bhabinkamtibmas Pakai Uang Sendiri Bangun Masjid, Langsung Dipeluk Erat
Sosoknya langsung diberi apresiasi hingga diganjar pelukan erat.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan
Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnya