Politikus Demokrat tak rela pemuda apatis pada politik
Merdeka.com - Tingkah laku negatif para politikus selalu ramai diekspos media. Mulai dari korupsi sampai kasus esek-esek yang melibatkan para politikus membuat masyarakat memiliki pandangan negatif terhadap dunia politik.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa tak mau masyarakat, terutama para pemuda, menjadi apatis terhadap dunia politik. Untuk mewujudkannya, pelatihan kepemimpinan dan pendidikan politik harus dilakukan kepada masyarakat, utamanya para pelajar.
"Ke depan tiap reses saya bikin pelatihan, mereka dilatih dari aspek kepemimpinan dan pendidikan dasar untuk pemahaman politik yang substantif," kata Saan saat memberikan sambutan acara pelatihan, di kediamannya, Karawang, Minggu (21/12), seperti dilansir Antara.
Saan mengaku pelatihan kepemimpinan dan pendidikan politik kepada para siswa sekolah yang digelarnya di masa reses DPR ini akan terus dilakukan bertahap di daerah pemilihannya (Dapil). Setiap tahapnya terdiri dari 120 perwakilan siswa SMK, SMU, dan Madrasah Aliyah (MA) se-Karawang.
Menurut Saan, pendidikan dasar politik dan kepemimpinan sangat penting bagi para siswa selaku pemula untuk memahami tentang politik dan kepemimpinan. Sebab, selama ini mereka disuguhi opini yang negatif tentang politik.
"Kita ingin memberikan persepsi tentang politik, perlu kita netralisir, bahwa politik itu substansinya tidak seperti yang selama ini diberitakan. Agar sebagai generasi muda tidak apatis dan apriori terhadap persoalan politik," tukasnya.
Saan berharap pelatihan tersebut juga akan semakin memperkaya kegiatan positif di kalangan siswa. Apalagi, kata dia, belakangan ini ada tren peningkatan kegiatan negatif yang dilakukan oleh para siswa yang cukup merisaukan seperti geng motor dan tawuran.
"Kalau dari muda sudah paham tentang kepemimpinan, tentu setiap perbuatannya juga akan lebih bertanggungjawab, dan ini bagus untuk pertumbuhan anak-anak muda," terangnya.
Di samping program pelatihan politik dan kepemimpinan untuk para siswa tingkat SLTA, program lain yang dilakukan Saan di dapilnya yakni Jawa Barat VII (Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Purwakarta), adalah pemberian beasiswa kepada ratusan anak mulai tingkat SD, SLTP, SLTA, hingga perguruan tinggi. Bahkan di area rumah Saan juga dibangun Taman Kanak-kanak (TK) yang semua siswanya digratiskan.
Sementara itu, pengamat politik dan kepemimpinan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Fauzan Ali Rasyid yang menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut mengungkapkan, mereka yang menjadi perwakilan dalam pelatihan pada umumnya adalah pengurus OSIS di sekolah masing-masing. Dengan pelatihan ini, selain mereka akan lebih memahami soal politik secara substantif, mereka juga akan terasah potensi dan bakat kepemimpinannya.
"Sebab pada dasarnya semua anak itu punya potensi kepemimpinan, itu tinggal bagaimana dalam keseharian dan lingkungan bisa memunculkan potensi tersebut. Makanya, penting bagi anak-anak muda agar sejak dini dilatih dalam hal kepemimpinan," terangnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa
SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan
Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik
Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja
"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca SelengkapnyaMomen Sosok Jenderal TNI Peraih Adhi Makayasa Makan Mi Instan jadi Sorotan, Netizen 'Kok Sedih Lihatnya'
Begini potret jenderal TNI peraih Adhi Makayasa santai makan mi instan. Banyak warganet salah fokus.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaRamai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi
Puan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.
Baca SelengkapnyaLonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca Selengkapnya