PKS Minta Jokowi Jangan Cawe-Cawe soal Pilpres 2024
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo kerap memberikan kode arah dukungan kepada tokoh tertentu sebagai calon presiden 2024. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta Jokowi seharusnya berhenti cawe-cawe untuk pilpres.
Dia mengharapkan, Jokowi mempercayakan proses Pilpres 2024 kepada partai politik.
"Kalau buat saya menyarankan Jokowi jangan cawe-cawe untuk Capres 2024 serahkan itu kepada mekanisme kenegaraan melalui partai politik karena yang berhak mengajukan adalah partai politik atau gabungan partai politik," katanya kepada wartawan, dikutip Rabu (30/11).
Mardani menyarankan Jokowi sebaiknya percaya kepada partainya PDIP dalam menentukan calon presiden. Mengurus negara lebih penting daripada urusan Pilpres.
"Pak Jokowi punya PDIP kalau mau ngurus ke sana begitu biarkan parpol yang bekerja karena itu domain parpol," ujarnya.
Jokowi perlu fokus memikirkan bagaimana meninggalkan warisan yang baik sebagai presiden dua periode. Jangan terjebak jurang jebakan relawan.
"Pak Jokowi fokus dua tahun ini husnul khotimah saja 10 tahun ngurusin Indonesia itu berat. Beliau kalau sukses tuntas dua tahun lagi wah namanya bagus sekali," jelasnya.
"Tapi kalau dua tahun ini tergoda tiga periode masuk ke jurang jebakan relawan husnul khotimahnya bisa tercoreng," tegas Mardani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat. Menurutnya, ciri pemimpin tersebut terlihat dari dari penampilan dan wajahnya.
"Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya. Itu kelihatan dari penampilannya itu kelihatan," kata Jokowi di acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).
Jokowi berkata, pemimpin yang memikirkan rakyat banyak kerutan di wajahnya. Selain itu, rambut pemimpin tersebut berwarna putih.
"Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada," kata Jokowi.
Jokowi bilang hati hati dengan calon pemimpin yang mukanya mulus. Dia kembali berkata, pilih pemimpin yang rambutnya putih.
"Saya ulang jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya clink bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," kata Jokowi.
(mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPetani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud
Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca Selengkapnya