PKS minta Jokowi fokus tunaikan janji, daripada bandingkan era SBY
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid turut mengomentari kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kepemimpinan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia pun menyarankan Presiden Jokowi fokus pada janji-janji kampanyenya dibandingkan mengkritik kepemimpinan sebelumnya.
"Jadi fokus saja, kewenangan sudah diberikan, anggaran sudah diberikan, janji-janji juga dipenuhi kepada rakyat. Daripada melempar kepada rakyat tentang pemimpin yang sebelumnya, padahal rakyat sendiri sudah tahu," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/5).
Hidayat menjelaskan, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh Jokowi. Mulai dari terorisme, ekonomi, hingga tenaga kerja asing.
"Janji misalnya nilai rupiah di bawah 10 ribu rupiah, nah memang betul 1 dolar di atas 10 ribu. Nah malah sekarang 1 dolar di atas 14 ribu, apalagi masalah tenaga kerja asing. Jadi fokus saja Pak Presiden. Apalagi sekarang negara sedang banyak aksi teroris," ujarnya.
Selama ini, tambahnya, Presiden SBY juga tidak pernah menyinggung masalah-masalah dikepemimpinan sebelumnya. Karena itu dia berharap para pemimpin bangsa harus menyejukkan satu sama lain.
"Saya kira memang sangat perlu hadirnya para pimpinan dan para negarawan Indonesia, mantan-mantan presiden mantan wapres, mantan pejabat negara untuk hadir untuk menyejukkan warga bangsa untuk hadirkan semangat untuk kita bersama-sama kalahkan terorisme dan keterpurukan ekonomi," ungkapnya.
Diketahui, Presiden keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membalas kritikan Presiden Jokowi yang mengatakan harga BMM khususnya di Timur Indonesia. Jawaban dari kritik tersebut dicuitkan SBY melalui akun Twitternya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaJokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024
Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya