Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS: Elektabilitas Nurmansjah Tertinggi di Survei, Tapi DPRD Pilih yang Lain

PKS: Elektabilitas Nurmansjah Tertinggi di Survei, Tapi DPRD Pilih yang Lain politisi PKS Pipin Sopian. ©2019 Merdeka.com/nur habibie

Merdeka.com - Ketua DPP PKS Pipin Sopian mengatakan, PKS siap menjadi mitra kritis gubernur dan wakil gubernur di DKI Jakarta. Hal itu disampaikan berkaitan dengan terpilihnya Ahmad Riza Patria sebagai wakil gubernur terpilih menggantikan Sandiaga Uno. Kendati, Pipin tak menjelaskan apakah PKS menjadi oposisi di DKI Jakarta

"Sebagai partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, PKS siap bekerjasama mensukseskan visi, misi dan program pembangunan DKI dan menjadi mitra yang kritis menyampaikan aspirasi masyarakat DKI," kata Pipin kepada wartawan, Selasa (7/4).

Pipin mengatakan, terpilihnya Riza dengan mengantongi suara mayoritas fraksi di DPRD DKI sebagai realitas nasional. Bahwa, hanya PKS yang bersikap sebagai oposisi menghadapi mayoritas partai pendukung pemerintah.

"Peristiwa politik DKI ini menunjukan realitas politik nasional. Di mana PKS sebagai satu-satunya partai yang bersikap oposisi yang berada di luar pemerintahan berhadapan dengan mayoritas partai pendukung pemerintahan," kata dia.

PKS mengucapkan selamat atas terpilihnya Riza. Pipin berharap Riza dapat menyelesaikan persoalan di DKI terutama pandemi Covid-19.

Pipin menyebut, PKS telah mengajukan calon wakil gubernur dengan rekam jejak baik, berkapasitas dan integritas yaitu Nurmansjah Lubis. Dia klaim, sebetulnya tingkat elektabilitas dalam survei publik, Nurmansjah lebih tinggi.

"Alhamdulillah dalam survei publik elektabilitasnya tertinggi. Tapi realitasnya mayoritas DPRD memilih yang lain," kata dia.

Pengamat melihat hasil pemilihan wagub DKI merupakan akhir hubungan Gerindra dan PKS di Jakarta. Menurut pengamat politik Adi Prayitno, jika sejak awal masih berkoalisi harusnya tak ada persaingan.

"Koalisi PKS dan Gerindra di Jakarta wassalam. Bubar jalan. Logikanya, kalau masih berkoalisi tak mungkin ada persaingan calon PKS dan Gerindra. Mestinya calonnya hanya dari satu partai. Ini kan 'perang saudara' berebut Wagub DKI," kata Adi kepada merdeka.com, Senin (6/4).

Adi mengatakan, di level nasional juga Gerindra dan PKS sudah lama bubar. Hal itu setelah Gerindra masuk pemerintahan. Dia mengibaratkan hubungan keduanya sudah "talak tiga".

Di sisi lain, Gerindra justru mesra dengan PDIP. Khususnya di DKI Jakarta. Hasil pemilihan wagub memperlihatkan jelas hubungan tersebut.

"Bahkan banyak yang menengarai dua partai inilah yang menjadi playmaker utama kemenangan Riza. PKS dijadikan commom enemy. Dikeroyok semua fraksi (DPRD DKI)," tutur Adi.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat

Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat

Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan

JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan

JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.

Baca Selengkapnya
Kubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres

Kubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres

Kubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya