PKB Nilai Pilpres 2024 Tak Bisa Diikuti 2 Paslon: Minimal 3 Kontestan
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai, Pilpres 2024 tak hanya akan diikuti oleh dua pasang calon (paslon). Sebab, hasil berbagai survei belum menunjukkan adanya calon presiden (capres) yang memiliki elektabilitas dominan dari kandidat lain.
"Akan tertutup kemungkinan bahwa akan diikuti dua pasang kontestan. Dari hasil survei, saya bisa menyimpulkan minimal akan ada tiga kontestan yang akan berlaga di 2024," kata Jazilul dalam paparannya di acara rilis survei PolMark Research Center (PRC), Jakarta Pusat, Kamis (30/3).
Meskipun belum ada pasangan capres dan cawapres resmi, Jazilul yakin akan ada minimal tiga koalisi. Hal itu juga terlihat dari jumlah koalisi yang sudah terbentuk.
"Yang jelas sudah ada tiga koalisi, Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu, dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Ada satu partai tanpa koalisi, cukup. Berarti bisa empat (paslon)," tambah Jazilul.
Jazilul juga menjelaskan, syarat ambang batas pencalonan presiden memungkinkan banyak paslon muncul untuk maju ke Pilpres 2024
"Kalau ingin dua pasang, kenapa harus dipasang 20 persen (ambang batas pencalonan presidennya)? Pasang saja lebih tinggi, itu bisa dua pasang, 40 persen itu bisa dua pasang. Tapi kalau 20 persen, maka akan ada kemungkinan ya bisa-bisa empat pasang, bisa dua pasang, bisa tiga pasang," jelas Jazilul.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP siap menghadapi Pilpres berapa pun jumlah pasangan calon. Meski demikian, Hasto menilai jumlah paslon ideal adalah dua paslon.
"Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredible, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran. Pasangan ini bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerjasama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua paslon. Ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini, meski PDI Perjuangan siap bertanding dengan 2 atau 3 paslon,” kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (25/8).
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai NasDem, Giliran PKS Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran
PKS menilai kemenangan ataupun kekalahan merupakan suatu keniscayaan dalam kontestasi pilpres.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN Yakin Jokowi Dukung Prabowo 200%: Tidak Mungkin Lepaskan Gibran
Menurut TKN, tidak mungkin Jokowi melepaskan begitu saja putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menghadapi kontestasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPotret Elektabilitas Capres-Cawapres Jelang Debat Terakhir Pilpres 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menggelar debat terkahir Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep Nyoblos Pilpres 2024 di DKI: Saya Orang Jakarta
Berdasarkan PKPU Nomor 3 Tahun 2022, pencoblosan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden atau Pilpres 2024 akan diselenggarakan pada Rabu 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Pertimbangkan Cawapres Dampingi Capres di Sesi Closing Statement Debat Terakhir Pilpres
KPU menambah durasi untuk segmen terakhir debat kelima Pilpres 2024, dari awalnya dua menit menjadi empat menit.
Baca SelengkapnyaSejumlah Pengurus Dikabarkan Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata PPP dan TKN
Sejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnya