PKB Duga Jokowi Masih Menimbang Antara Prabowo dan Ganjar untuk Didukung di 2024
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda menduga Presiden Joko Widodo masih mempertimbangkan dua tokoh yang didukung sebagai calon presiden di 2024. Yaitu antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Kalau hari ini misal yang berkembang ada nama Ganjar, pak Prabowo, kayaknya pak Jokowi masih nimbang-nimbang pada dua figur ini," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11).
Dia mengakui sikap Jokowi mempengaruhi pilihan partai politik untuk menentukan calon presiden. Seperti temuan Litbang Kompas bahwa 15,1 persen pemilih akan memilih calon presiden pilihan Jokowi.
Nantikan update berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
"Ya tentu harus diakui pasti ada efeknya, yang kita lihat hampir pasti pak Jokowi kan dalam posisi nimbang-nimbang ke siapa akan dijatuhkan pilihan untuk beliau misalnya lebih ingin memberikan semacam dorongan pada figur yang ada," ujarnya.
Ketua komisi X DPR RI ini mengapresiasi sikap Jokowi yang memberikan pujian kepada Prabowo. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi memberi sinyal dukungan kepada menteri pertahanan itu.
Apapun pilihan Jokowi nanti, PKB tetap berpandangan Pilpres 2024 harus memiliki tiga pasangan calon yang berkontestasi.
"PKB hanya ingin memastikan pilpres minimal diikuti tiga pasang, itu salah satu yang jadi komitmen kenapa sejak awal kita bangun koalisi dengan Gerindra dalam sebuah persilangan dari semua partai-partai itu," tutup Huda.
Dikutip pada Selasa (15/11), Litbang Kompas mencatat 15,1 persen responden menyatakan akan memilih sosok calon presiden yang disarankan oleh Presiden Jokowi. 35,7 persen responden menyatakan akan pikir-pikir atau mempertimbangkan tergantung calonnya dan sebagainya.
Kemudian, sebanyak 30,1 persen menyatakan tidak akan memilih calon presiden yang disarankan oleh Jokowi. 19,1 persen menyatakan tidak tahu.
PDIP juga mengakui ada pengaruh Jokowi dalam menentukan calon Presiden. Meski begitu, PDIP enggan menakar seberapa besar pengaruh Jokowi tersebut.
"Itu tentu akan menjadi referensi bagi setiap partai politik dalam mengambil keputusan terhadap capres-cawapresnya,” ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Kepala negara itu beberapa kali melempar sinyal memberikan dukungan kepada tokoh tertentu sebagai calon presiden. Pertama kali sinyal itu disampaikan Jokowi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Rakernas Projo V, Mei 2022 lalu.
"Urusan politik, ojo kesusu sek. Jangan tergesa-gesa. Jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini (Ganjar Pranowo). Sudah dibilang, jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu," kata Jokowi di lokasi Rakernas V Projo di Borobudur.
(mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut pemilih Joko Widodo yang ada di luar negeri di Pilpres sebelumnya kini mendukung dirinya.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca Selengkapnya