Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilkada serentak, pesta demokrasi terbesar di tahun 2015

Pilkada serentak, pesta demokrasi terbesar di tahun 2015 Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Demokrasi Indonesia memasuki babak baru. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Pemilihan Kepala Daerah serempak untuk 264 Provinsi/Kabupaten/Kota tanggal 9 Desember lalu. Sementara Pilkada di Kalimantan Tengah, Fakfak, Pematangsiantar, Simalungun, dan Manado, terpaksa ditunda karena proses gugatan hukum.

Secara umum, jalannya Pilkada serentak berlangsung cukup lancar. Walau tak 100 persen damai, kerusuhan yang dikhawatirkan pecah di beberapa daerah tak terjadi. Sorotan ketidaknetralan aparat masih terjadi.

Pasangan Soerya Respationo-Ansar Ahmad menuding anggota TNI AD bermain politik praktis Pilkada Kepulauan Riau (Kepri). Mereka diduga merangkai kondisi untuk mempertajam kemenangan salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Kepri, HM Sani-Nurdin Basirun.

Namun angka golput juga cukup tinggi. Sebagian pengamat menilai hal ini karena makin apatisnya masyarakat terhadap dunia politik Indonesia.

Beberapa nama populer mencatat kemenangan cukup telak dalam Pilkada. Misalnya Tri Rismaharani dan Wisnu Buana mendapat angka 83 persen di Surabaya. Abdullah Azwar Annas juga mendapat suara lebih dari 80 persen di Banyuwangi.

Di Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie masih tak terkalahkan. Dinasti Ratu Atut rupanya masih kuat walau dihantam isu korupsi.

Namun kemenangan Airin tak mulus. Kedua pasangan calon wali kota pesaing Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, yakni Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra dan Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri, sepakat menggugat penyelenggara Pilkada Tangerang Selatan ke Mahkamah Konstitusi.

Aktor Zumi Zola Zulkifli dan pasangannya Facrori Umar terpilih menjadi Gubernur Jambi. Berdasarkan surat keputusan KPU, Zumi Zola-Fachrori ditetapkan sebagai gubernur/wakil gubernur Jambi terpilih dengan perolehan suara sebanyak 968.497 atau 60,25 persen dari total suara sah.

Sementara Pasha Ungu terpilih menjadi wakil wali kota Palu mendampingi Hidayat. Rupanya isu foto mesra Pasha dengan Angel Karamoy tak bisa membendung kemenangan vokalis ganteng ini.

Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna sebagai pemenang Pilkada Kota Depok. Duet PKS-Gerindra ini mendapat 411.367 suara mengungguli pasangan Dimas-Babai yang mendapat 253.086.

Yang unik, ada beberapa daerah yang hanya mempunyai satu calon. Dalam istilah politiknya, 'melawan bumbung kosong'. Di Blitar, Rijanto-Marhaenis menang melawan 'pemilih tak setuju'. Dia pun ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih.

Di Tasikmalaya juga hanya satu calon. Uu Ruzhanul Ulum dan Cawabupnya Ade Sugianto mendapatkan suara lebih besar dari masyarakat yang tidak setuju.

Begitu juga pasangan Raymundus Fernandez-Aloysius Kobes di Di Kabupaten Timor Tengah Utara.

Sementara itu sejumlah calon yang kalah telah mengajukan permohonan sengketa ke Mahkamah Konstitusi. Ada 147 pasangan calon yang telah mendaftarkan gugatan. Rinciannya: 141 Laporan perkara Pilkada Bupati dan Wali Kota dan 6 laporan perkara gugatan Pilkada Gubernur.

MK rencananya akan menggelar sidang perdana Pilkada ini serentak tanggal 7 Januari mendatang.

Juru bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono Suroso mengatakan pihaknya masih terus membuka permohonan laporan Pilkada Serentak sampai tanggal 3 Januari 2016. Untuk sidang perdana gugatan Pilkada serentak akan dilakukan tanggal 7 Januari 2016.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Akankah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Sengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Akankah Prabowo Hadir Langsung ke MK?

Sengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?

Baca Selengkapnya
Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya
Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia

Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.

Baca Selengkapnya
Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April
Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April

Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya