Petinggi NasDem Bicara Peluang Koalisi dengan PDIP: Tidak Boleh Saling Menutup Diri
Merdeka.com - Partai NasDem tetap membuka peluang koalisi dengan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024. Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan, pihaknya tidak pernah menutup diri untuk berkoalisi dengan partai mana pun.
"Tapi tidak menutup komunikasi dengan siapa pun, termasuk tadi apakah dengan PDIP. Insyallah kalau memang proses itu akan ke sana, kenapa tidak," ujar Sugeng kepada wartawan, dikutip Sabtu (4/2).
Menurut Sugeng, orang-orang yang dekat dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh memahami bahwa membuka komunikasi politik dengan partai lain itu penting. Jalan itu harus dibuka dan tidak menutup diri.
"Justru kami-kami ini yang di samping Pak Surya harus membuka jalan ke situ. Nggak boleh kita saling menutup diri," ujarnya.
Sebelumnya Paloh memberikan kode supaya bisa segera bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurut Sugeng, di Indonesia tidak ada pembelahan politik yang kaku di antara partai. NasDem sangat menghindari hal itu.
NasDem sangat membuka diri untuk bertemu dengan PDIP meski memiliki sikap yang berbeda di Pemilu 2024. "Jadi sekali lagi kalau ada statement Pak Surya mau ketemu dengan ibu Mega mau dengan siapa pun itu ya dalam kerangka itu. Jadi bukan ada masalah itu kan beda," ujar Sugeng.
Diberitakan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengirimkan kode-kode kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar bisa segera bertemu. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membalas kode tersebut.
Hasto meminta Surya Paloh memperjelas maksud dari kode itu. Apakah kode untuk kepentingan bangsa dan negara atau hal lain.
"Pak Surya Paloh kan bilang ada kode-kodenya. Kodenya harus kita tangkap dulu, kodenya untuk apa? Untuk kepentingan bangsa dan negara untuk kode elektoral, untuk kode capres cawapres," kata Hasto saat ditemui di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/2).
Jika kode tersebut terkait capres dan cawapres, Hasto menilai tidak mungkin ditangkap oleh Megawati. Sebab, capres dan cawapres yang akan diusung PDIP jelas kader sendiri yang memiliki prestasi.
"Kan NasDem sudah punya capres dan ini capresnya berbeda dengan PDIP, karena pidato Ibu Mega kan capres PDIP dari kader capres yang berprestasi bukan capres yang pintar berpoles diri. Kodenya ini kami tangkap dulu," tegasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita pemilu 2024 hanya di merdeka.com.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaNasDem Buka Peluang Lanjutkan Koalisi dengan PKS dan PKB untuk Pilgub DKI
NasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaNasDem Ingin Proposal Kesepakatan dengan PDIP Jika Mau Hak Angket: Supaya Tidak Ada Dusta
Dia pun mengusulkan, agar ada perjanjian dengan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud terutama PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP dan NasDem Menanti Pertemuan Megawati-JK, Konsolidasi Hak Angket?
Kabar pertemuan itu pertama kali diungkap politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus.
Baca SelengkapnyaUcapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Bukan Prioritas NasDem Gabung Pemerintahan Baru
Surya Paloh mengatakan NasDem telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPPP dan NasDem Kompak Tak Serukan Hak Angket Saat Rapat Paripurna
NasDem mengaku tengah berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menginisiator hak angket.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaNasDem soal Hak Angket: Kita Sedang Siapkan Tanda Tangan
Partai NasDem tengah berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menginisiator hak angket.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca Selengkapnya