Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perludem: Pemilu serentak bisa basmi politik dinasti

Perludem: Pemilu serentak bisa basmi politik dinasti Diskusi Perludem. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto mengatakan politik dinasti atau politik kekerabatan sudah sangat mengkhawatirkan saat ini. Jika tidak segera dicegah maka akan mengancam masa depan demokrasi di Indonesia.

Namun di sisi lain, melarang kerabat para kepala daerah untuk mencalonkan diri juga bukan pilihan bijak karena bisa dianggap diskriminasi.

"Untuk menghambat politik dinasti, sebaiknya DPR dan pemerintah harus memaksimalkan instrumen politik melalui rekayasa sistem pemilu. Di sinilah pemilu serentak bisa menjadi solusi untuk mengatasi politik dinasti," kata Didik saat diskusi di Bakoel Kaffe, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Didik menjelaskan, apabila pemilu legislatif dan eksekutif dilaksanakan bersamaan maka setiap orang (kerabat pejabat) memiliki peluang terbatas untuk mencalonkan diri. Mereka harus memilih salah satu jabatan yang hendak digapai dan yang terpilih maupun tidak berada dalam posisi sama dalam kurun waktu lima tahun.

"Bandingkan dengan situasi saat ini, pada saat pemilu legislatif setiap orang memburu kursi DPR, DPD, dan DPRD. Selang satu atau dua tahun mereka yang sudah mendapatkan kursi parlemen maupun yang gagal bergerak ke arena eksekutif, berebut kursi kepala daerah. Bagi yang gagal bisa kembali menempati kursinya sedangkan yang berhasil meninggalkan kursinya untuk orang lain yang bisa jadi kerabatnya," ujarnya.

Penggabungan legislatif dan pemilu, lanjutnya, memaksa partai-partai politik untuk membangun koalisi sejak dini. Mereka sadar, keterpilihan calon pejabat eksekutif yang mereka usung akan mempengaruhi keterpilihan calon-calon anggota legislatif.

"Yang lebih penting jika pemilu dilaksanakan serentak, maka tampilannya calon-calon dinasti akan terlihat jelas di mata publik. Sehingga partai politik dan calon akan tampak buruk di mata masyarakat," imbuhnya.

Penggabungan pelaksanaan pemilu legislatif dan eksekutif tidak dilarang konstitusi sehingga bisa saja dirancang pemilu serentak total nasional. Menurut Didik, langkah paling rasional adalah membagi dua pemilu serentak menjadi pemilu nasional dan pemilu daerah.

Pemilu nasional untuk memilih DPR, DPD, serta presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan pada tahun pertama dari siklus lima tahunan pemilu. Sedangkan pemilu daerah untuk memilih DPRD dan kepala daerah dilaksanakan tahun ketiga.

"Pemilu serentak dengan format pemilu nasional dan pemilu daerah akan efektif menghambat pergerakan politik dinasti. Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah menyiapkan undang-undang pemilu yang mengarah ke sana," tutupnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
11 Prinsip Pemilu beserta Tujuan, Fungsi, dan Asasnya

11 Prinsip Pemilu beserta Tujuan, Fungsi, dan Asasnya

Prinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Prinsip Pemilu, Tujuan, dan Fungsinya yang Penting Dipelajari

Prinsip Pemilu, Tujuan, dan Fungsinya yang Penting Dipelajari

Prinsip-prinsip dasar pemilu mencerminkan nilai-nilai demokratis yang mendasari proses ini.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.

Baca Selengkapnya
PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah

PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah

Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah

Baca Selengkapnya
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.

Baca Selengkapnya