Merdeka.com - Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto menilai Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak etis membicarakan partai di istana saat menjadi presiden.

"Enggak etislah, masa presiden ngomongin urusan partainya di istana," kata Didik di Bakoel Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Menurut dia, SBY menunjukkan inkonsistensi ketika mengeluarkan pernyataan. SBY juga banyak menjilat ludah sendiri.

"Wajar kalau banyak yang komplain, sekarang bagaimana dia (SBY) merespon respon-respon itu," ujarnya.

Didik menjelaskan, jika SBY terus menerus menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai, hal itu akan memberikan pendidikan politik yang buruk kepada semua pihak.

"Kita punya presiden dipilih oleh rakyat 2 kali periode, tapi perilaku politiknya sangat-sangat mengganggu akal sehat. Istana negara dijadikan tempat aktivitas politik kepartaian," imbuhnya.

Dia pun menilai setelah datang kritik dari berbagai elemen seharusnya SBY meminta maaf kepada rakyat dan mengklarifikasi semua karena telah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan golongan.