Merdeka.com - Presiden Joko Widodo disarankan melakukan evaluasi terhadap kinerja kabinet kerja jilid II selama masa pandemi Covid-19. Pasalnya untuk mengembalikan kondisi perekonomian, Jokowi perlu didukung oleh tim yang kompeten dalam bekerja.

Direktur Eksekutif Indonesia Watch for Democracy, Endang Tirtana mengatakan, Indonesia masih beruntung kondisi ekonomi Indonesia tidak runtuh akibat pandemi. Bahkan kehidupan sosial kemasyarakatan masih berjalan dengan baik.

"Memang perlu ada upaya-upaya bersama untuk memperkuat pengawasan dan juga memberikan masukan kepada pemerintah terkait penanganan wabah Covid-19," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (8/6).

Dia mengungkapkan, tugas berat yang masih menanti adalah perbaikan kondisi ekonomi. Menteri kabinet kerja jilid II didesak untuk bekerja optimal dan bergerak cepat dalam menjalankan instruksi untuk penanganan Covid-19.

"Alangkah baiknya presiden mengganti menteri yang mendapat catatan khusus karena tidak sungguh-sungguh bekerja," terangnya.

Endang menjelaskan, sebagian pihak berpendapat jika reshuffle hanya akan mengganggu kerja-kerja menteri pada masa pandemi ini. Namun, dia berpandangan berbeda.

"Saya justru berpikir sebaliknya. Masa sulit seperti ini justru harus dilakukan pergantian kepada menteri-menteri yang tidak memiliki kinerja baik. keberadaannya tidak membantu untuk mengatasi persoalan malah jadi beban," tegasnya.

Dia mengatakan, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. Di tengah upaya melandaikan kurva penyebaran virus corona dan membuka kembali perekonomian, Presiden perlu didukung oleh tim yang kompeten dalam bekerja.

"Dengan begitu, presiden dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintah," tutupnya.