Pengamat sebut isu 2019 ganti presiden ingin sosok baru di luar Prabowo
Merdeka.com - Pengamat politik Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti berpendapat elektabilitas figur calon Presiden di luar Joko Widodo stagnan karena isu yang dikembangkan cenderung sama. Maka dari itu dia menyarankan para penantang Jokowi menggunakan isu yang lebih inovatif.
"Secara umum menunjukkan kecenderungan naiknya elektabilitas pak Jokowi dan stagnannya elektabilitas para penantangnya. Itu mestinya warning ya kepada para penantang. Dugaan saya ada dua hal pertama memang figur nya tidak dianggap tidak terlalu menarik, atau yang kedua adalah isunya sudah tidak relevan lagi untuk menghambat laju pak Jokowi," kata Ray di D'hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/4).
Menurut Ray, publik hanya menangkap isu para penantang Jokowi yang sudah disebarkan sejak 2014. Yakni antek asing, PKI, Komunis, Agama dan yang terbaru hanya utang negara. Kemudian publik juga belum melihat calon yang lebih baru sebagai penantang Jokowi.
"Ketiga gaya oposisinya juga harus kelihatan tegar, kuat bermartabat gitu. Mungkin bahasa sekarang jangan seperti nyinyir gitu loh, kalau itu dibuat isu yang lebih update yang lebih dibutuhkan publik apa isunya saya gak tahu itu tugas partai yang lebih menarik bagi publik. Jadi bukan isu PKI, Agama macem macem," imbuh Ray.
"Oleh karena itu, dibutuhkan semacam kerja keras, kreasi yang juga lumayan ya dari kelompok penantang pak Jokowi ini untuk menemukan isu baru yang relevan bagi Pemilih 2019 yang akan datang," tambahnya.
Dia juga menyarankan, isu yang dikembangkan oleh oposisi mesti di tindak lanjuti dan sesuai bukti. Contohnya, soal program pembagian sertifikat tanah Jokowi yang menurut politikus senior PAN Amien Rais merupakan kebohongan.
"Publik itu mungkin membutuhkan kritik yang lugas, tegas, bernas, terus juga jangan hit and run, dan harus diladeni jangan dibiarkan, kalau seperti yang dilakukan pak Amien itu soal bagi bagi sertifikat terus dilanjutkan," imbuh Ray.
Lebih lanjut, isu 2019 ganti presiden juga belum mempan untuk menurunkan elektabilitas Jokowi. Sebab, Ray melihat publik benar-benar menginginkan figur baru penantang Jokowi di luar sosok Prabowo Subianto.
"Faktanya pak Jokowi naik bukannya turun, itu kan artinya gede di media sosial, tapi tidak ada di lapangannya," ucap Ray.
"Sebetulnya ganti presiden ini lebih mencari figur di luar Pak Prabowo. Makanya ganti presiden ini mengandaikan kemungkinan itu bukan pak Prabowo lagi, nyari figur lain di luar pak Prabowo," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI
Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaUsai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya