Merdeka.com - Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga Jawa Tengah hingga Selasa (28/7), pukul 17.00 WIB resmi ditutup. Namun, hingga selesai waktu pendaftaran, yakni pukul 16.00 WIB, hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar untuk memperebutkan kursi kepemimpinan eksekutif di kabupaten tersebut.

Satu pasangan yang resmi mendaftar pada Selasa (28/7) tercatat atas nama Tasdi-Dyah Hayuning Pratiwi (Tasdi-Tiwi). Pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP ini mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Purbalingga setelah melakukan deklarasi koalisi Bersama Membangun Purbalingga di GOR Mahesa Jenar Purbalingga.

"Iya hingga hari ini baru ada satu pasangan calon yang mendaftar atas nama Tasdi-Tiwi. Dengan demikian, dalam waktu tiga hari ke depan (29-31/7) kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat dan partai politik. Kemudian kami akan membuka pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati mulai Sabtu-Minggu (29-31/7)," kata anggota KPU Purbalingga, Sukhedi saat dihubungi, Selasa (28/7).

Sukhedi menyebutkan, untuk pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Purbalingga memang ditunda untuk memenuhi aturan pilkada yang mengharuskan adanya dua kandidat pasangan calon yang maju dalam ajang pemilihan bupati tersebut.

Sementara itu, pasangan Tasdi-Tiwi mendaftarkan diri dengan diiringi simpatisannya dari partai pendukung yang tergabung dalam Koalisi Membangun Purbalingga. Mereka diarak keliling kota Purbalingga dari GOR Mahesa Jenar menuju Kantor KPU Purbalingga yang berjarak sekitar tujuh kilometer.

Sebelumnya di GOR Mahesa Jenar, sebelum adanya deklarasi Koalisi Bersama Membangun Purbalingga dilaksanakan rapat kerja cabang khusus (Rakercabus) yang diselenggarakan partai berlambang banteng moncong putih ini. Dalam rakercabus tersebut, sekitar 700 massa dari pengurus ranting hingga DPC PDI Perjuangan Purbalingga dikumpulkan.

Pasangan Tasdi-Tiwi saat ini resmi diusung tujuh partai yang meliputi PDIP, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai nasional Demokrat, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat. Sementara itu, Partai Golkar dari kubu Agung Laksono juga ikut menandatangani dukungan terhadap pasangan tersebut.