Pemilu 2019, PPP tak ingin bernasib sama seperti partai pendukung SBY di 2009
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai menyiapkan skenario untuk menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 yang dilaksanakan secara bersamaan. Salah satunya, dengan mendorong Ketua Umum Romarhumuziy sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Romi, panggilan Romahurmuziy, PPP tak ingin menjadi korban teori ekor jas. Dia mencontohkan, pada Pemilu 2009 banyak partai politik yang mendukung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden. Namun yang terjadi, seluruh partai pendukung tersebut perolehan suaranya menurun.
"Sementara yang naik hanya partainya pak SBY. Kita tidak ingin itu, makanya partai politik harus mencalonkan ketua umumnya menjadi presiden atau wakil presiden," jelasnya saat pembukaan Munas Alim Ulama di Hotel Patra Jasa Semarang, Jumat (13/4).
Namun, lanjut Romi, karena PPP hanya mempunyai 39 kursi d DPR, maka harus berkoalisi dengan partai lain. Syarat minimal untuk mencalonkan pasangan presiden dan wakil presiden adalah memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
"PPP sudah pasti mendukung pak Jokowi. Tapi saat ini ada lima partai yang juga mendukung, soal nama pendamping ini harus dirumuskan bersama," ujarnya.
Karena pilihan mendukung Jokowi ini, PPP disebut partai semangka, luarnya hijau tapi dalamnya merah. "Jadi, kan tidak bisa serta merta partai Islam koalisi dengan partai Islam, partai nasionalis dengan nasionalis. Jika itu yang terjadi, tidak ada penambahan konstituen. Koalisi itu harus memperbanyak suara," tegasnya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, disebut partner in competition. Yakni bersatu di pemilihan eksekutif tapi bersaing di legislatif. "Ini kondisinya saat ini, PPP harus siap dengan perubahan. Jika adaptasi berjalan baik, maka kita bisa menjadi partai tiga besar di Pemilu 2019," kata Romi.
Namun sebelum bergerak untuk Pemilu 2019, Romi meminta jajarannya untuk berkonsentrasi menghadapi Pilkada 2018. Dia berharap agar seluruh calon yang diusung PPP mampu meraih kemenangan.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaDia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Pertimbangan PPP, Romy meyakini ada ledakan yang tidak wajar dari suara PSI.
Baca Selengkapnya