PDIP sebut puisi Fadli Zon seperti gaya Lekra
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari angkat bicara terkait puisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyindir tagline partainya, 'Indonesia Hebat'. Menurut Eva, puisi yang dibuat Fadli dinilainya seperti seni Lembaga Kebudayaan Rakyat atau dikenal dengan akronim Lekra.
"Puisi itu seperti propaganda melalui seni oleh Lekra. Peperangan itu di basis massa," ujar Eva saat dihubungi, Jakarta, Selasa (1/4).
Lekra, merupakan organisasi kebudayaan yang dicap sebagai underbouw Partai Komunis Indonesia.
Eva menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan melayani peperangan pakai puisi atau sosmed.
"Kita tidak balas menyerang black campaign," tegasnya.
Diketahui, setelah rangkaian puisi 'Airmata Buaya' dan 'Sajak Seekor Ikan' yang menyindir capres PDIP Jokowi Widodo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali menulis sebuah puisi lagi. Kali ini yang disindirnya adalah PDIP yang dalam kampanye pemilu legislatif 2014 menggunakan jargon 'Indonesia Hebat'.
Dalam puisi yang ditulis 1 April 2014 ini, dia menyindir penjualan aset Indosat hingga pemimpin yang khianat.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu
Etika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaNaik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya
Kenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaDjarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaTak Semua Menteri PDIP Hadiri Pelantikan AHY, Begini Kata MenPAN Azwar Anas
Azwar Anas enggan menanggapi lebih jauh terkait pandangan PDIP.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca Selengkapnya