PDIP sebut isu PKI upaya memisahkan Jokowi dengan Megawati
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali diterpa tuduhan terkait komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kali ini, tuduhan datang dari Presidium 212.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan isu tersebut sengaja diembuskan sebagai serangan politik.
"Karena survei PDIP tinggi, itu bagian dari upaya-upaya (menjatuhkan PDIP) biasalah. Bagian dari kompetisi politik itu wajar. Dulu saja kantor ini diserang, itu kan bagian dari ketakutan," katanya usai acara Rapat Koordinasi Bidang Pariwisata Nasional di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9).
Menurut Hasto, isu tersebut dimainkan karena melihat elektabilitas PDIP sangat tinggi. Selain itu, dia menilai, isu tersebut sebagai upaya memisahkan Presiden Joko Widodo dengan PDIP, salah satunya dengan kabar kebangkitan PKI.
"Tentu saja ada yang ingin memisahkan Pak Jokowi dengan PDI Perjuangan, Pak Jokowi dan Bu Mega dengan berbagai isu-isu. Tapi kan rakyat sudah cerdas, buktinya hasil survei Saiful Mujani mengatakan rakyat jauh dewasa dari elit politik," jelasnya.
Sebelumnya Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma'arif akan mengerahkan massa ke Gedung DPR. Sebab, rumah rakyat itu dianggap sudah disusupi politisi yang memiliki hubungan dengan ideologi komunisme. Slamet menuding kuatnya kebangkitan PKI ditunjukkan oleh anggota DPR khususnya dari partai penguasa.
Mereka menyinggung anggota DPR Ribka Tjiptaning yang terang-terangan menunjukkan identitasnya sebagai anak seorang komunis. "Parlemen pun nyata mulai menampakkan dirinya, pro PKI dengan menulis buku 'Aku Bangga jadi Anggota PKI', dan 'Anak PKI Masuk Parlemen'. Serta banyaknya pihak yang keberatan dan sewot ketika ada usulan pemutaran film G30S/PKI," kata dia.
Tidak hanya Ribka Tjiptaning, beberapa nama politisi PDIP juga dituding telah dipengaruhi paham komunisme. Para politisi partai berlambang banteng moncong putih ini dianggap memfasilitasi lahirnya kembali PKI.
"Dari PDIP, Ribka (Ribka Tjiptaning), Budiman Sujatmiko, itu indikasinya kuat dia orang kiri. Kemudian Rieke Diah Pitaloka, kan dia yang buat reuni-reuni eks PKI itukan juga berkaitan dengan Banyuwangi yang pernah kita bubarkan juga," kata Slamet.
"Jadi keliatannya memang banyak dari partai itu. Partai penguasa sekarang," sambungnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia tak terkejut jika Presiden Jokowi menginginkan posisi sebagai ketua umum PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaPernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca Selengkapnya