Merdeka.com - Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku belum bisa memprediksi siapa yang menang dalam voting RUU Pilkada besok. Namun dia yakin, banyak anggota fraksi di kubu Koalisi Merah Putih yang tidak setuju Pilkada lewat DPRD.

Eva mengatakan, pihaknya yang mendukung Pilkada langsung akan banyak mendapat dukungan dari kubu Koalisi Merah Putih. Khususnya mereka yang tidak terpilih lagi di DPR periode 2014-2019.

"Ada juga yang mbalelo, katanya enggak bakal hadir (di voting) karena disuruh pilih Pilkada DPRD padahal maunya Pilkada langsung," kata Eva di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/9).

Sementara itu, Politikus PDIP lainnya, TB Hasanuddin mengatakan, lobi terus dilakukan antarfraksi demi menggolkan Pilkada langsung. Dia merasa yakin, banyak kader koalisi kubu Prabowo yang bakal dukung Pilkada langsung.

"Saya kira lobi perlu dilaksanakan, formal dan informal, nanti siang kita akan rapat mengintensifkan ini, insya Allah sudah ada bayangan," terang TB Hasanuddin.

Menurut dia, Golkar, PPP, Demokrat dan PAN masih bisa digoyang dan tidak solid. Karena itu, dia optimistis Pilkada langsung dapat disahkan dalam paripurna besok.

"Yang jelas dengan Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Golkar, lobi intensif sudah dilakukan masif, terstruktur," pungkasnya.

Diketahui, dalam pembahasan Panja RUU Pilkada sebelumnya mentok sampai pilihan Pilkada langsung atau lewat DPRD. Namun kini, ada opsi lain yang diajukan Demokrat yakni Pilkada langsung dengan sejumlah catatan.

PDIP (94 suara), PKB (28 suara), Hanura (17 suara) dukung Pilkada langsung (total 139 suara). Sementara Golkar (106 suara), Gerindra (26 suara), PAN (46 suara), PKS (57 suara) PPP (38 suara) memilih opsi Pilkada lewat DPRD (total 273 suara). Sementara Demokrat (148 suara) dengan opsinya sendiri.

Jika diestimasi, maka dapat diprediksi bahwa suara Pilkada lewat DPRD menjadi mayoritas jika pengambilan keputusan dilakukan melalui voting.