'PDIP koalisi sebelum pilpres, Demokrat mendekat Mega ngambek'
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok menegaskan partainya bulat mendukung koalisi permanen Prabowo - Hatta . Dia enggan mempermasalahkan tidak adanya petinggi Demokrat di Tugu Proklamasi tadi.
"Enggak ada soal, enggak ada keraguan sedikit pun. Kalau enggak datang (petinggi Demokrat) mungkin ada berbagai acara," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/7).
Menurut Mubarok, justru koalisi permanen dibentuk sebelum adanya pemerintahan baru akan kuat. Dia juga tidak mempersoalkan jika nanti hasil pilpres dimenangi pasangan Jokowi - JK.
"Pengalaman Demokrat enggak permanen enggak bagus. Kalau baru ke sini-sni namanya main-main," tuturnya.
Mengenai sinyal dari PDIP, Mubarok menilai sudah terlambat. Menurutnya, PDIP yang hanya didukung Hanura, NasDem dan PKB mulai resah, terlebih setelah UU MD3 disahkan DPR.
"PDIP godain nanti juga bubar (koalisi permanen), itu karena takut. Sekarang UU MD3 diubah, berdasarkan suara terbanyak (ketua DPR), takut sekali," tuturnya.
Seharusnya, lanjut Mubarok, kalau PDIP konsisten sebelum pilpres Megawati mau diajak rekonsiliasi. Tetapi nyatanya, kata dia, Mega tetap bersikeras menolak Demokrat gabung ke koalisi.
"Kalau mau PDIP sebelum pilpres (koalisi). Demokrat mendekat, tetapi ternyata Mega sebagai tokoh nasional ngambek, tetap ngambek," imbuhnya.
Soal SBY , Mubarok menuturkan, sang ketua umum memang tidak akan banyak bicara. "Pak SBY tidak akan banyak bicara. Pak SBY fokus memikirkan keselamatan bangsa," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres
Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaPeluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Ungkap Akar Rumput Kubu 01 dan 03 Suarakan untuk Bergabung: Demokrasi Harus Diselamatkan
PDIP tidak menutup kemungkinan terjadinya koalisi antara kubu Ganjar dan Anies di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Partai Baru Gabung Koalisi Prabowo, Golkar Bocorkan Komunikasi dengan NasDem dan PKB
Baru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional
PDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru
TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaPDIP Desak Prabowo Minta Maaf Usai Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
Hasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca Selengkapnya