PDIP juga tolak UU Pilpres direvisi
Merdeka.com - Senada dengan Partai Amanat Nasional (PAN), PDI Perjuangan (PDIP) juga berpendapat UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (UU Pilpres) tidak perlu direvisi. Partai oposisi ini menilai UU Pilpres masih relevan untuk diterapkan.
Ketua Fraksi PDIP DPR Puan Maharani menegaskan pihaknya tetap konsisten untuk menolak revisi UU Pilpres. "Sampai hari kita masih berpandangan, masih menggunakan undang-undang yang lama," kata Ketua Fraksi PDIP, Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/7).
Menurut Puan, Fraksi PDIP masih menunggu pembahasan di Badan Legislasi (Baleg). "Nanti akan dilaporkan setelah pembahasan di Baleg. Ke saya, sebagai Ketua Fraksi," tegas Puan.
Dia menambahkan, apapun yang nantinya diputuskan dalam rapat pleno Baleg, PDIP akan tetap konsisten untuk penggunaan UU yang lama. PDIP, kata dia, tidak takut tentang ambang batas syarat untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu 20 persen kursi atau 25 persen suara.
"Tidak, kami akan tetap konsisten. UU Pilpres masih relevan. Dalam dinamikanya mungkin akan ada perubahan, tapi kita tetap pada yang lama," tandasnya.
Seperti diketahui, hari ini RUU Pilpres sudah masuk ke dalam tahap pengambilan keputusan di Baleg DPR. Namun, masih terjadi pro dan kontra tentang pasal penentuan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold (PT).
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaPDIP Pastikan Gugatan di PTUN Jalan Terus Meski Permohonan Sengketa Pilpres Ditolak MK
PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak keseluruhan permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP Sentil Gibran: Pemimpin Boleh Salah tapi Tidak Boleh Berbohong
PDIP mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaPPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaSidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April
Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya