Merdeka.com - Cuitan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat akun twitternya @SBYudhoyono soal juru fitnah dan penyebar hoax yang tengah berkuasa menuai reaksi banyak pihak. Salah satunya mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar.

Antasari menyarankan SBY mengungkap kasus pembunuhan bos PT Rajawali, Nasrudin Zulkarnaen, yang menyeretnya ketimbang mengeluh di media sosial.

Anggota Komisi III fraksi PDIP mengatakan permintaan itu karena Antasari menilai kasus yang menyeretnya belum selesai dan masih ada kejanggalan dan SBY dinilai mengetahui detil perkara Antasari.

"Berarti kan buat Pak Antasari bahwa masih ada persoalan kasus yang belum selesai dalam kasus yang dituduhkan ke dia artinya kan Pak SBY mengetahui detil kasus Pak Antasari. Makanya beliau minta bantu supaya dibuka," kata Masinton di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).

Senada dengan Masinton, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Parreira mendukung permintaan Antasari agar SBY lebih baik mengusut kasus pembunuhan bos PT Rajawali itu. Andreas mengaku sempat bertemu Antasari dan mendengar cerita yang belum terungkap terkait kasus yang menerpanya.

"Kamu tanya ke Pak Antasari. Saya beberapa kali ketemu Pak Antasari, cerita bagus sekali. Lebih baik tanya Pak Antasari," tuturnya.

Sebelumnya, Antasari menyarankan agar SBY mengungkap kasus pembunuhan bos PT Rajawali, Nasrudin Zulkarnaen, yang menyeretnya ketimbang menghabiskan waktu untuk menyampaikan kegundahan di media sosial. Kasus tersebut di era pemerintahan SBY.

Antasari merupakan terpidana kasus pembunuhan bos PT Rajawali, Nasrudin Zulkarnaen. Dia resmi menjalani masa pembebasan bersyarat. Antasari diwajibkan lapor dalam jangka waktu tertentu meskipun sudah dibebaskan.

"Saya justru minta bantu SBY, kalau beliau ingin ciut-cuitan, bantu ungkap kasus saya. SBY bongkar kasus saya. Siapa pelaku sesungguhnya," ujar dia.

"Daripada beliau cuit-cuit enggak karuan mending bantu saya. Bikin cuit-cuit di twitter, kapan negara ini kacau. Orang enggak kacau," sambungnya.