Merdeka.com - Pengamat Politik Said Salahuddin menilai posisi partai politik saat ini sangat penting terlepas dari pengaruh kekuasaan. Dengan demikian maka partai tersebut tak tersandera dalam lingkaran kekuasaan.

"Partai politik berfungsi sebagai penengah konflik yang tengah terjadi, bukan bagian dari pemerintah," kata Said di sela-sela menjadi pembicara di Mukernas I PPP, di Hotel JS Luwansa, Kamis (11/12) malam.

Said merujuk pada konflik internal yang terjadi pada tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia menilai, hal tersebut adalah sesuatu yang berbahaya bagi pemerintahan.

"Karena bisa disalahgunakan kewenangannya," katanya.

Oleh karena itu, Said menilai ke depan pemerintah perlu mengkaji pengurusan organisasi sebuah partai politik supaya lembaga tersebut lembaga independen.

Namun dirinya masih mengharapkan dua kubu PPP baik Romahurmuziy dan Djan Faridz membuka kembali peluang untuk melakukan upaya damai. "Saya harap semangat islah dari kedua kubu tidak berhenti," ungkapnya.

Dia pun menyindir surat pengesahan yang diterbitkan Kemenkum HAM terhadap kubu PPP Romahurmuziy. Menurutnya, tindakan itu sebuah tamparan serius buat pemerintah.

"Harusnya sudah ada keputusan islah terlebih dulu dari PPP, baru Kemenkum HAM mengeluarkan pengesahan," ujarnya.