Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai 'nasakom' di ujung tanduk

Partai 'nasakom' di ujung tanduk Survei Litbang Kompas. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas, beberapa partai politik besar dan menengah jeblok perolehan suaranya. Bahkan PKS, PAN, PPP dan PKB termasuk dalam golongan partai nasib satu koma (Nasakom).

Partai berhaluan Islam itu hanya mendapat suara masing-masing, 2,5 persen, 1,8 persen, 1 persen dan 0,4 persen. Jika merujuk pada survei Kompas tersebut maka partai-partai tersebut berada di ujung tanduk pada Pemilu 2014 mendatang.

Hal ini dikarenakan dalam UU Pemilu yang diketuk palu April lalu nilai ambang batas atau parliamentary threshold ditetapkan sebesar 3,5 persen. Bila merujuk nilai ambang batas tersebut, para partai nasakom tersebut terancam tidak bisa mendudukkan wakilnya di DPR.

Meski demikian hasil survei kompas tersebut ternyata tidak sepenuhnya dipercaya oleh para kader parpol tersebut. "Saya tidak begitu yakin dengan hasil survei itu," ujar Ketua DPP PKS Nasir Djamil kepada merdeka.com, Rabu (25/7).

Di sisi lain, PAN mengaku akan bekerja lebih keras lagi agar penurunan dalam survei tersebut tidak jadi kenyataan. PAN akan berusaha merebut hati pemilih di 2014 mendatang.

"Mau tidak mau kita harus bekerja lebih keras dan melakukan introspeksi ke dalam untuk melakukan perubahan strategi merebut hati pemilih," ujar Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno.

Hal senada juga akan dilakukan oleh PPP. Partai Kabah ini mengaku akan merubah paradigma sehingga di 2014 partainya tetap lolos parliamentary treshold.

"Saya masih optimis, karena kita terus bekerja. Setidaknya dari hasil survei ini menunjukkan proporsi parpol akan lebih seimbang dibanding fakta 2009," Ketua DPP PPP Muhammad Arwani Thomafi.

Menariknya, dalam survei tersebut, Gerindra dan Nasdem, partai kecil dan baru, justru melesat di angka masing-masing 6,4 persen dan 4,5 persen. Sementara Hanura tetap menjadi partai kecil dengan 1 persen.

Gerindra mengaku naiknya pamor partainya berkat dikatrol oleh figur Prabowo. Naiknya survei partai, menurut Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, disebabkan kini pemilih mulai bergeser dari ideologi ke figur.

"Kalau kita lihat iya, dari ideologi beralih ke figur, figur ke kepentingan, selalu saja, isu dan kepentingan," terang Muzani.

Sebanyak 0,2 persen responden memilih partai lainnya. 30,8 Persen responden menyatakan tidak tahu akan memilih partai apa. Sebanyak 15,3 persen tidak menentukan pilihan, dan 7,3 persen merahasiakan jawabannya.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 16-19 Juli 2012 di 33 provinsi dengan sampel sebanyak 1.008. Sampling error dalam penelitian ini kurang lebih 3,1 persen, yang artinya suara masing parpol berada di plus minus dari hasil yang didapat.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Menko PMK: Tak Mungkin ASN 100 Persen Netral saat Pemilu 2024

Menko PMK: Tak Mungkin ASN 100 Persen Netral saat Pemilu 2024

Muhadjir menduga potensi pelanggaran tersebut berhubungan dengan preferensi ASN terhadap kontestan pilihannya.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024

Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024

Loyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya
Ganjar Tak Ambil Pusing Hasil Survei: Saya Turun Terus Bertemu Masyarakat

Ganjar Tak Ambil Pusing Hasil Survei: Saya Turun Terus Bertemu Masyarakat

Menurut dia, tugasnya di waktu kampanye yang tersisa adalah fokus turun menyerap aspirasi rakyat.

Baca Selengkapnya
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi

Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi

Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya