Parpol sarang bandit, dibantah sekaligus diakui
Merdeka.com - Pernyataan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir bahwa parpol tempatnya para bandit, memicu beragam reaksi dari sejumlah politikus. Ada yang mengakui parpolnya memang banyak bandit, ada yang dengan tegas membantah, bahkan ada yang justru menuding balik Soetrisno sebagai mantan bandit karena pernah menjadi orang nomor satu di parpol.
Pengakuan bahwa parpol banyak bandit datang dari kalangan PAN sendiri, partai yang ditinggalkan Soetrisno beberapa tahun silam. "Tidak hanya di PAN, di semua partai banyak bandit," ujar Ketua DPP PAN bidang Komunikasi Politik, Bima Arya Sugiarto di Jakarta, kemarin.
Bima bahkan menilai ucapan Soetrisno itu bukan pernyataan baru. "Kita semua tahu bahwa di partai memang banyak bandit. Masalahnya berani enggak kita bertarung lawan bandit-bandit itu dengan terjun di dalamnya," kata mantan pengamat politik ini.
Ketua DPR Marzuki Alie mengutarakan, justru karena ada bandit, maka parpol memerlukan orang-orang baik. "Saya kira pendapat itu tidak salah, tapi adalah keliru kalau kita keluar, karena kita perlu orang baik untuk membenahi partai," kata Marzuki.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini, orang baik justru diperlukan berjuang di dalam parpol untuk menyuarakan aspirasi rakyat. "Kalau orang baik keluar, maka yang tinggal di partai adalah para bandit seperti kata Mas Tris," tegas Marzuki.
Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, mempertanyakan pernyataan Soetrisno tersebut. Menurutnya, pengusaha asal Pekalongan itu harus menjelaskan lebih lanjut parpol mana yang merupakan sarang bandit.
"Pak Soetrisno Bachir pernah menjadi ketua umum sebuah parpol, kalau dikatakan parpol sarang bandit, maksudnya parpol yang pernah dia jadi ketua umumnya? atau partai mana?" tanya Tjahjo.
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, seluruh rekrutmen pimpinan daerah dan nasional adalah berproses dari parpol. "Kalau dikatakan parpol sarang bandit, jadi bisa dia katakan semua pimpinan nasional dan daerah adalah bandit semua? Menurut saya tidak begitu," katanya.
Tjahjo mengakui citra parpol saat ini sedang buruk karena sejumlah kasus. "Tapi banyak kader partai yang baik, seandainya ada, hanyalah oknum nyamuk kecil," ujar dia yang membantah PDIP adalah sarang bandit. "Di PDI Perjuangan orangnya baik-baik," tukasnya.
Politikus PKS Nasir Djamil menyentil balik Soetrisno atas pernyataan yang kontroversial tersebut. "Beliau mantan bandit dong, kalau mas Tris (Sutrisno) bilang seperti itu, dia mantan ketua PAN berarti mantan bandit," kata Nasir sambil tersenyum.
Menurut Nasir, pernyataan Sutrisno merupakan bentuk kekecewaan dan frustasi melihat situasi politik saat ini. Justru, alangkah baiknya jika seorang Soetrisno tidak melontarkan komentar seperti itu.
"Itu ucapan-ucapan frustasi melihat situasi politik sekarang. Tentu kami sayangkan, perlu dipahami. Sedih dan campur aduklah dengan situasi perpolitikan sekarang," ujarnya.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, menilai munculnya bandit dikarenakan sistem politik di Indonesia yang telah memberi ruang besar bagi parpol untuk menguasai hampir seluruh posisi-posisi penting dan strategis di negara ini.
"Akibatnya, kita menjadi negara serba parpol. Apapun yang menjadi kegiatan publik dan negara, karena sistem, mau tak mau harus melibatkan parpol," kata Ray.
Sebaliknya, lanjut dia, di luar parpol kesempatan menjadi semakin sedikit. Akibatnya, banyak orang berlomba-lomba masuk parpol atau paling tidak mengikat komitmennya dengan parpol.
"Parpol jadi serba penting dan berkuasa. Di sinilah pintu penyalahgunaan itu terjadi. Kembali ke pameo kuno, makin besar kekuasaan makin besar potensi korupsinya," ujar dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo: Mas AHY dan Pak SBY Baru Tahu, jadi Pimpinan Parpol Sangat Berat Kalau Tidak Berkuasa
Prabowo menyebut, menjadi pimpinan parpol di Indonesia sangat berat jika tidak berkuasa.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaParpol Pilih Beli Barang Impor, Penjualan Kaos dan Alat Peraga Pemilu Buatan UMKM Lesu
Para pedagang konveksi di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengalami penurunan penjualan produk alat kampanye.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hampir Semua Parpol Lakukan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, hampir semua parpol melakukan pelanggaran pemilu.
Baca SelengkapnyaTak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaPendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaMelihat Pergerakan Elektabilitas Parpol Jelang Pemilu 2024, Akankah PDIP Tergusur?
Secara konfigurasi, parpol-parpol lama masih menguasai peringkat 10 besar elektabilitas.
Baca SelengkapnyaParpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat
Airlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca SelengkapnyaPilih Masuk Mobil, Begini Reaksi Cak Imin Tanggapi Surya Paloh Bertemu Prabowo
Cak Imin bereaksi dingin ditanya pertemuan Prabowo dan Surya Paloh.
Baca Selengkapnya