Para Mantan Jenderal TNI 'Bersuara Lantang' di Pilpres 2019
Merdeka.com - Banyak para purnawirawan jenderal TNI terjun dalam dunia politik. Mereka bahkan tergabung dalam tim sukses capres dan cawapres dalam Pilpres 2019.
Ada yang dukung Capres Jokowi, ada ke kubu Capres Prabowo Subianto. Berikut ini para mantan Jenderal TNI yang bersuara lantang di Pilpres 2019:
Moeldoko
Mantan Jenderal TNI Moeldoko terbilang vokal jelang Pilpres 2019. Ia selalu pasang badan saat Jokowi-Ma'ruf Amin diserang. Seperti beberapa waktu lalu, Moeldoko pernah menyindir Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait isu-isu yang tersebar. Saat itu Moeldoko mengatakan bahwa bicara harus sesuai data.
"Kita bicara by data, bukan by nyeplos. Kita ini kan dikontrol semua orang. Kalau pemerintah bicara sembarangan, enggak bisa. Karena dikontrol oleh semua. Bank dunia atau semuanya ya ngetawain. Kalau ngomongnya enggak by data, tapi by perasaan, ya," kata Moeldoko.
Selain itu, Moeldoko juga lantang saat membela Jokowi. Salah satunya masalah infrastruktur. Dia mengatakan dengan dibangunnya infrastruktur maka daerah-daerah terisolasi yang tadinya sulit mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial bisa tumbuh luar biasa.
"Pembangunan infrastruktur dalam konteks konektivitas tidak saja akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di mana-mana tetapi juga pembangunan infrastruktur dalam konteks konektivitas adalah pembangunan peradaban manusia," katanya.
Djoko Santoso
Djoko Santoso pernah menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Kini Djoko menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia terbilang vokal saat membela Prabowo dan menyampaikan kritikannya pada Jokowi. Salah satu pembelaannya untuk Prabowo adalah peringatan pada kubu petahana agar tak curang. Ia mengatakan jika terjadi kecurangan, maka Prabowo akan mengundurkan diri. "Kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," kata Djoko.Djoko juga pernah mengkritik Jokowi, yang menurutnya salah urus negara. "Mengapa keadaan bisa jadi begitu. Pertama ya karena salah urus dan kedua konsepsi negara kita sudah jebol," kata Djoko.
Luhut Binsar Pandjaitan
Mantan jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan sering berkomentar terkait isu-isu saat pilpres 2019. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia ini kerap pasang badan untuk membela Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satunya pembelaan isu Jokowi yang katanya melakukan kriminalisasi ulama.Menurut Luhut, Jokowi bukanlah orang seperti itu. Ia pertegas melalui kedekatannya dengan Jokowi selama 12 tahun. Dia mengaku mengenal Jokowi sebagai sosok yang suka beribadah."Jadi kalau dibilang, misalnya dibilang kriminalisasi ulama, darimana? Sejak saya kenal 12 tahun dia tukang sembahyang, tukang puasa. Yang sebelah sana kita belum jelas juga," kata Luhut.Tak hanya itu saja, Luhut kerap melakukan serangan pada kubu Prabowo-Sandiaga. Terutama terkait ucapan Prabowo tentang Indonesia punah. Luhut meminta agar Prabowo tak asal bicara. "Kenapa mesti bicara mau punah? Punah apa? Emang barang mau dipunah-punahin? Yang benar saja lah. Jangan asal ngomong saja," kata Luhut. "Tanya saja sama dia. Masa punah, emangnya kita main-mainan apa? Indonesia ini bagus kok semua."
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud
Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaGuru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres
Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024
Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istana soal Jokowi Disebut Angkat Jutaan CPNS Jika Gibran Menang
Tidak seharusnya perekrutan PNS dikaitkan dengan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Naikkan Gaji TNI-Polri dan PNS Jelang Pencoblosan Pilpres 2024, Anies: Kenapa Baru Tahun Ini?
Anies menyayangkan gaji PNS dan TNI/Polri baru dinaikkan jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSoal Pose Dua Jari dari Mobil Kepresidenan, TPN Ganjar: Ibu Iriana Terikat Netralitas
Terlebih, kata Todung, Presiden Jokowi pernah mengadakan pertemuan dengan seluruh para kandidat capres.
Baca SelengkapnyaSambil Lari Pagi, Ganjar Ingatkan Warga Jangan Dikasih Bantuan Lalu Geser Pilihan
Ganjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaPernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca Selengkapnya