Panja vaksin flu burung DPR belum bisa bekerja
Merdeka.com - Komisi IX DPR belum dapat membentuk dan menjalankan Panja vaksin Flu Burung, sebab dalam tata tertib DPR tidak dapat membuat Panja lebih dari dua dalam satu masa sidang.
"Ini bukan terhenti ya, memang kita menyepakati membuat Panja karena ada masalah, tapi karena sekarang ada dua Pansus dan dua Panja maka tidak bisa berjalan sekarang," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/10).
Walaupun demikian, Politisi Demokrat ini mengatakan bahwa kasus hukum terhadap proyek ini tetap berjalan, di mana kasusnya ditangani oleh Polri dan KPK.
"Kan kasus ini tetap dilanjutkan oleh pihak Polri, siapa yang berhenti. Polri lebih hebat daripada Panja yang kita buat," kata dia.
Seperti diketahui, Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR beberapa waktu lalu menyampaikan hasil telaah laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Telaah tersebut sesuai dengan laporan BPK yang menyebutkan adanya kerugian negara dalam proyek vaksin flu burung tahun anggaran 2010-2011 sebesar Rp 468 miliar.
Proyek pengadaan vaksin flu burung diduga melibatkan mantan Bendahara Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin diduga ikut bermain dalam proyek tersebut melalui salah satu perusahaannya yaitu PT Anugerah Nusantara.
Diduga, ada itikad tidak baik dalam proyek tersebut yang dilakukan oleh pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), perusahaan Anugerah Nusantara dan M Nazaruddin, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Bio Farma, dan Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
Kasus ini sendiri ditangani oleh Mabes Polri dan KPK. Polisi sejauh ini telah menyita sejumlah barang bukti berupa alat produksi vaksin flu burung, serta uang Rp 224 juta dan USD 31.200.
Polisi juga telah menetapkan pejabat pembuat komitmen berinisial TPS dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, sebagai tersangka.
Masalah ini kemudian ditindaklanjuti oleh BAKN DPR ke Komisi IX DPR. Usulan itu lantas disambut pimpinan Komisi IX untuk membentuk Panitia Kerja (Panja) Kasus Pabrik Vaksin Flu Burung tersebut dalam waktu dekat.
Keputusan itu ditetapkan setelah Komisi X DPR melaksanakan rapat kerja dengan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (3/9).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu
Langkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.
Baca Selengkapnya7 Jenis Buah untuk Atasi Flu dan Radang Tenggorokan, Bantu Percepat Penyembuhan
Tidak memerlukan obat-obatan kimia karena beberapa ragam buah-buahan lokal diyakini berdaya untuk membantu meredakan radang tenggorokan.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Flu Tulang yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Flu tulang, atau dikenal juga sebagai flu muskuloskeletal, merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, sendi, dan tulang.
Baca Selengkapnya6 Cara Mengatasi Telinga Tersumbat saat Flu, Efektif dan Aman Dilakukan
Telinga tersumbat dapat menyebabkan rasa pusing dan sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya