PAN ajak enam partai bentuk koalisi Indonesia Raya
Merdeka.com - Tidak hanya Partai Gerindra yang terus melakukan manuver mencari mitra koalisi. PAN diam-diam juga bergerak sama.
"Kami saat ini sudah berkomunikasi internal dengan empat partai lainnya yang memiliki ideologi campuran seperti nasionalis namun ada juga yang Islami," kata Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Talkshow Akhir Pekan Terhangat, di Warung Daun Jalan Cikini Raya 26, Jakarta, Sabtu (19/4).
Drajad mengatakan, parpol yang diajak berkomunikasi dari nasionalis dan Islam itu karena PAN ingin mengusung satu koalisi dengan nama Indonesia Raya. "Tapi kami ingin mengajak dua partai lagi sehingga mudah-mudahan bisa jadi enam yang bisa berkoalisi dengan kita," ujar Drajad.
Ia yakin Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menjadi magnet bagi partai lain bila dipasang sebagai capres. Karena itu, sejak awal partainya sudah mengusung nama Hatta Rajasa sebagai capres.
"Makanya kita saat ini sedang menggodok koalisinya. Biar diumumkan oleh Ketum seusai Rakernas yang diadakan setelah tanggal 9 Mei mendatang," urainya.
Sejauh ini, PAN ingin mengusung capres atau cawapres yang benar-benar mau mengimplementasikan amanat UUD 45 khususnya yang menyebutkan tentang demokrasi ekonomi dan fakir miskin dan anak terlantar harus dipelihara. Dia menegaskan, hal tersebut merupakan syarat mutlak apabila ada partai yang ingin berkoalisi dengan PAN.
"Sekarang, pembicaraannya untuk koalisi baru secara internal. Kami belum bisa menyampaikan koalisinya karena harus menunggu keputusan Rakernas dulu," ujar Drajad.
Disinggung mengenai peta kekuatan politik setelah munculnya aspirasi dari pengurus PAN untuk mengusung Prabowo - Hatta Rajasa (Prabowo-Berjasa), dia mengaku baru sebatas menangkap aspirasi yang ada. "Aspirasi untuk koalisi dengan Jokowi pun juga ada. Kita tinggal merumuskan saja," kata Drajad.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaKetum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polemik Candaan Zulhas soal Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo, Ini Penjelasan PAN
PAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaPNS Pria Bakal Dapat Cuti saat Istri Melahirkan, Ternyata Negara Ini Sudah Menerapkan Aturan Itu
Cuti mendampingi istri yang melahirkan itu, menjadi hak ASN pria yang diatur dan dijamin oleh negara
Baca Selengkapnya4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaRelawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM
Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Petani Hanya Punya Lahan Setengah Hektare, Tapi Ada Orang yang Punya Tanah 500 Ribu Hektare
Kata Ketum PKB ini, dengan kesadaran maka bahwa pembangunan nasional, kebijakan nasional harus berpijak kepada yang namanya Keadilan.
Baca Selengkapnya