Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nurdin Halid Tepis Adanya Intervensi Istana di Balik Mundurnya Bamsoet

Nurdin Halid Tepis Adanya Intervensi Istana di Balik Mundurnya Bamsoet Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto. ©2019 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet tiba-tiba mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketum Golkar di detik-detik akhir jelang dibukanya Musyawarah Nasional X, Selasa (3/12).

Keputusan itu disampaikan usai melakukan pertemuan tertutup dengan pesaingnya yakni Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan dua senior Golkar Aburizal Bakrie (Ical) serta Luhut B Panjaitan. Pertemuan digelar sekitar 30 menit di Kantor Kementerian Kemaritiman dan Investasi.

Sumber menyebutkan, dalam pertemuan itu Luhut yang kini menjabat sebagai Menko Kemaritiman menyatakan membawa pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Politikus Partai Golkar, Nurdin Halid langsung membantah kabar intervensi istana dan menekan Bamsoet untuk mundur dari pertarungan Caketum Golkar. Menurutnya, Bamsoet memilih jalan kebijaksanaan untuk persatuan partai.

"Tidak. Tidak ada tekanan dari istana. Pak Bamsoet berpikir sangat bijak dengan mengedepankan persatuan Golkar demi keutuhan Golkar, beliau mengedepankan kepentingan partai daripada pribadinya. Jadi bukan karena tekanan istana," kata Nurdin di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (3/12).

Nurdin juga yakin, Bamsoet kendor bukan karena kalah dukungan dari Airlangga. Menurutnya, Bamsoet sangat cerdas. Dia melihat kondisi dan memutuskan mencegah perpecahan dalam tubuh partai.

"Beliau mengedepankan persatuan, tidak ada perpecahan partai. Beliau tidak mau bersaing untuk menghindari perpecahan partai," ujar dia.

Nurdin menambahkan, Golkar tetap menjalankan pemilihan caketum di Munas sesuai AD ART pasal 38 bahwa mekanisme pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat.

"Apabila Musyawarah mufakat tidak bisa dilakukan maka kita voting, itu dulu sebelum melangkah kepada yang lainnya, itu intinya," tegas Nurdin Halid.

Luhut Membantah

Saat dikonfirmasi perihal informasi tersebut, Luhut tegas membantah. Dia mengatakan, tidak ada perintah Istana dalam dinamika politik jelang pembukaan Munas Golkar.

"Enggak ada. Arahan kami saja untuk Golkar. Tidak ada yang menekan-nekan," jawab Luhut saat dikonfirmasi merdeka.com.

Luhut menceritakan lobi ini sudah terjadi sejak pertemuan DPD I dan DPD II Golkar pro Airlangga di Tangerang semalam.

"Kami ketemu kemarin malam, di Bumi Serpong Damai, kita ngobrol-ngobrol, ngomong-ngomong, terus akhirnya ketemu tadi. Terus janjian, kami sepakat ketemu tadi," tambah Luhut.

Suara Bamsoet

Sementara itu, Bamsoet menegaskan, tidak ada tekanan apapun terhadap keputusannya yang mundur dari pencalonan ketua umum di Munas Golkar. Soal lobi, Bamsoet menjawab sambil tertawa.

"Lobinya Pak Luhut saja sama Pak Airlangga, haha," jawab Bamsoet.

Dia mengatakan, ini bukti kehebatan Golkar. Ketika para senior sudah turun tangan, maka para pemuda harus mengikuti apa yang diinginkan senior tersebut.

"Inilah cara Partai Golkar menyelesaikan masalah. Ketika senior kumpul dan menyampaikan saran pendapat, kami yang muda pasti patuh. Itulah cara Golkar menyelesaikan persoalan setajam apapun. Kami hormati Pak Ical sebagai ketua dewan pembina, Pak Agung sebagai ketua dewan pakar, kami hormati Pak Akbar Tanjung sebagai ketua dewan kehormatan dan Pak Luhut sebagai tokoh Partai Golkar," kata Bamsoet.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya

Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya

Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa

Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa

Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Depan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Tidak Ada Munas Golkar sampai Desember 2024

Di Depan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Tidak Ada Munas Golkar sampai Desember 2024

Di depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Bamsoet Tegaskan Golkar Terbuka untuk Jokowi

Bamsoet Tegaskan Golkar Terbuka untuk Jokowi

Waketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung

Baca Selengkapnya
Dua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi

Dua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi

Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Kutip Ucapan Megawati, Bamsoet Bicara Wacana MPR Kembali jadi Lembaga Tinggi Negara

Kutip Ucapan Megawati, Bamsoet Bicara Wacana MPR Kembali jadi Lembaga Tinggi Negara

Menurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.

Baca Selengkapnya
Alasan Mahfud Pilih Mundur Sebelum Pencoblosan

Alasan Mahfud Pilih Mundur Sebelum Pencoblosan

Menurut Mahfud, perdebatan keputusannya baru mundur menjelang pencoblosan atau sebelum dicalonkan sebagai cawapres Ganjar merupakan hal lazim dalam politik.

Baca Selengkapnya