Merdeka.com - Mantan tenaga ahli Muhammad Nazaruddin , Nuril Anwar, mengatakan bekas atasannya itu memiliki dendam kesumat terhadap Anas Urbaningrum . Menurut dia, alasan mendasar Nazaruddin pecah kongsi lantaran Anas dianggap sulit diatur main proyek.

"Dia (Nazaruddin) sampaikan sangat menyesal ketika Mas Anas menang, karena tidak bisa diatur-atur. Misalnya dalam urus proyek. Mas Anas lebih asyik konsolidasi ke daerah-daerah. Itu yang membuat dia kesal," kata Nuril saat bersaksi dalam sidang Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/8).

Nuril juga mengaku Nazaruddin sempat resah karena hubungan dia dan Anas semakin memburuk. Apalagi ditambah kabar Nazaruddin kerap mencatut nama Anas, Edhie 'Ibas' Baskoro Yudhoyono, dan Susilo Bambang Yudhoyono saat menggarap proyek pemerintah.

"Karena laporan sudah tembus ke Pak SBY dan Mas Ibas ," ujar Nuril.

Selain itu, lanjut Nuril, merebak juga kabar soal tindak pelecehan seksual dilakukan Nazaruddin terhadap seorang perempuan petugas penghubung di Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat. Tetapi, dia juga tidak bisa memastikan kebenaran cerita itu.

"Saya cuma pernah melihat ada SPG keluar dari ruangan Pak Nazaruddin. Padahal SPG itu kan bertugas sebagai LO. Kabarnya sih suka sama suka, tapi saya enggak tahu kebenarannya," sambung Nuril.

Saat itu hubungan dengan Anas merenggang, Nuril justru melihat Nazaruddin makin lengket dengan Marzuki Alie . Perkawanan itu kandas saat kasus suap Wisma Atlet terbongkar.

"Ketika sebagai bendahara umum saat itu, dia (Nazaruddin) mulai sangat harmonis sekali dengan Marzuki. Sudah nyetrum lah, chemistry-nya nyambung dan sering jalan bareng. Sampai akhirnya pada peristiwa tertangkapnya Mbak Rosa," ucap Nuril.