Merdeka.com - Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat menilai pimpinan DPR yang ada saat ini tidak mampu bekerja dengan baik. Karena itu, pihaknya dan kubu Jokowi mengajukan mosi tidak percaya dan membentuk pimpinan DPR sendiri.

"Kalau menyimak apa yang disampaikan pandangan kami, kepemimpinan parlemen saat ini terlihat ketidakmampuan memimpin, tidak cakap," kata Viktor di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/10).

Dia menjelaskan, pimpinan DPR tidak memberikan ruang kepada kubu Jokowi untuk melakukan interupsi. Tidak hanya itu, dia juga menilai jika pimpinan tidak pernah mengakomodir keinginan kubu Koalisi Indonesia Hebat.

"Mana mungkin pimpinan berdebat dari mejanya Koalisi Merah Putih tidak minta posisi menteri. Itu tidak etis. Tidak cakap maka suatu sarat utama dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan," tegas Viktor.

Oleh sebab itu, dia menambahkan, pihaknya mengajukan pimpinan DPR baru. Dia juga mendesak agar Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu untuk membatalkan UU No 17 Tahun 2014 tentang UU MD3.

"Kami menilai tidak diperlukan pemimpin yang tidak cakap. Makanya kami ganti kami majukan nama ini. Kemudian kami minta presiden mengeluarkan Perppu terhadap MD3 yang ada," tutur dia.

Viktor juga menyatakan tidak mengakui seluruh pemilihan pimpinan yang dilakukan sepanjang hari ini. Menurut dia, tidak masalah jika parlemen terbelah menjadi dua.

"Dan seluruh komisi yang terbentuk kami tidak mengakui itu. Mereka punya lima fraksi kami punya lima fraksi maka terbelahkan parlemen," terang dia.

Seperti diketahui, kubu Jokowi di DPR mengajukan lima nama pimpinan DPR sementara. Mereka adalah ketua DPR Pramono Anung, wakil ketua Abdul Kadir Karding, Dossy Iskandar dan Patrice Rio Capella, Syaifullah Tamliha.