NasDem: Penunjukkan Sahroni jadi Ketua Pelaksana Formula E Tak Terkait Partai
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan, penunjukan Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Formula E tidak ada kaitan dengan partai. Sahroni yang menjabat sebagai bendahara umum bukan dipilih karena kader NasDem.
"Dari sisi kepartaian, Sahroni, betul sebagai bendahara partai NasDem, dia menjadi ketua organizing commitee, itu bukan atas penunjukan partai NasDem dan dia bukan ditunjuk karena sebagai kader partai NasDem," ujar Ali kepada wartawan, Kamis (2/12).
Ali menuturkan, Sahroni dipilih sebagai ketua pelaksana Formula E karena menjabat sebagai sekretaris Ikatan Motor Indonesia (IMI). Sahroni dinilai memiliki keahlian di bidang otomotif.
"Tapi, dia adalah sekretaris IMI dan memang yang selama ini orang yang cukup paham karena dia betul betul bergelut di bidang persoalan mobil. Itu dilihat dari dia sebagai sekretaris IMI kan," ujarnya.
Menurut Ali terlalu lancang jika Sahroni didesak untuk mundur. Acara Formula E merupakan perhelatan kelas dunia, bukan hanya agenda khusus DKI Jakarta. Acara ini akan menjadi wajah Indonesia.
"Maka tentunya ini adalah bukan kegiatan DKI jakarta, mestinya kan. Ini adalah bagaimana hasil Formula E nanti akan menceritakan bagaimana wajah Indonesia secara keseluruhan," ujar Ali.
"Janganlah kegiatan olahraga ini dibawa ke ranah politik. Jadi bahwa hari ini sedang terjadi kegaduhan tentang beberapa, pernyataan KPK, penyelidikan Formula E, saya pikir itu hal yang berbeda," tegasnya.
Alasan Anies Tunjuk Sahroni
Ahmad Sahroni ditunjuk sebagai ketua pelaksana event Formula E. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjelaskan alasannya memilih politikus NasDem itu bergabung dalam gelaran event Formula E.
"Kita titipkan amanat menjadi Ketua Pelaksana kepada Pak Sahroni karena beberapa hal. Pertama, Pak Sahroni adalah seorang yang berpengalaman dalam kegiatan balap mobil, yang amat diperlukan ketika kita melaksanakan Formula E," kata Anies usai melakukan pertemuan dengan Sahroni di Balai Kota, Senin (29/11).
Alasan lainnya, Sahroni adalah ketua perkumpulan mobil listrik, sesuai dengan jenis balapan ini. Kemudian, pemilihan Sahroni karena posisinya sebagai sekjen IMI yang merupakan perwakilan dari Formula E Operation (FEO) di Indonesia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem DKI: Ahmad Sahroni Sosok Paling Kuat Maju Pilgub DKI 2024
Dukungan ini masih menjadi usulan internal setelh merangkum masukan dari dewan pimpinan cabang, daerah, hingga DPRD.
Baca SelengkapnyaAhmad Sahroni NasDem Usulkan Cara Ini untuk Buktikan Dugaan Penggelembungan Suara PSI
Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Disinggung Sosok Hanan Supangat, Sahroni: Kenal, Dia Dulu Mantan Ketua Club Ferarri
Ahmad Sahroni mengaku kenal dengan Hanan Supangat, saksi atas kasus dugaan TPPU SYL
Baca SelengkapnyaAhmad Sahroni Dengar Hadi Tjahjanto Segera Dilantik jadi Menko Polhukam
Ahmad Sahroni mendengar adanya isu Hadi Tjahjanto segera dilantik sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Baca SelengkapnyaKomisi III Minta Kejagung Tetap Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk tetap menjaga netralitas di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar Kabar AHY Bakal Jadi Menteri ATR, Respons Demokrat: Kami Siap
Menurut Herzaky, jika negara memanggil AHY selalu siap memenuhi panggilan itu.
Baca SelengkapnyaAda 1.192.024 Gen Z Bakal Gunakan Hak Pilih pada Pemilu 2024 di Sumsel, Ini Pesan Pj Gubernur Agus Fatoni
Fatoni menegaskan, peran generasi muda sangat penting dalam memilih pemimpin untuk masa depan bangsa, negara dan daerah.
Baca SelengkapnyaSahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil
Selama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca Selengkapnya